Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Media Sosial di Pilkada Pasuruan

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi [Hilmi Husain/Bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya di Kota Pasuruan supaya bijak dalam bersosial media dan menyaring informasi yang diterima. Terpenting lagi tidak ikut menyebarkannya.

“Jangan sampai terpancing dengan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan dan bijak bermedia sosial. Para pengguna media sosial, harus bisa menyaring setiap informasi sebelum membagikannya. Sehingga tak menyesatkan informasi pada masyarakat,” ujar Andri Wahyudi, Kamis (19/11).

Andri menyayangkan beredarnya hasil skore debat publik Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Kota Pasuruan pada Rabu (18/11) malam, di sejumlah sosial media (medsos) dan di group Whats App. Hasil skor debat publik itu ia anggap hoax.

“Kami minta jangan menyebar hoax dalam berkampanye. Semakin hari semakin tidak sehat dalam berkampanye di Kota Pasuruan. Kita bertarung yang santun dan sehat saja. Berdasarkan informasi yang kita terima dari KPU Kota Pasuruan, bahwa KPU tidak mengumumkan hasil yang lain termasuk hasil debat tadi malam,” tegas Andri Wahyudi.

Pihaknya menjelaskan KPU hanya mengumumkan hasil dari coblosan sebagai penentu untuk menduduki kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan. Adanya informasi hasil skore dalam debat Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Kota Pasuruan, untuk penyebaran informasi hoax bisa diancam dengan UU ITE.

Dikonfirmasih terpisah, Ketua KPU Kota Pasuruan, Royce Diana Sari menyampaikan bahwa skore yang beredar di media sosial usai debat publik tersebut bukan produk KPU. “Itu bukan dari KPU Kota Pasuruan. Yang jelas, kami tidak mengeluarkan skore,” tandas Royce Diana Sari.n [hil]

Tags: