Ajak Masyarakat Manfaatkan Alam

Dwi-Krihariyani

Dwi Krihariyani

Meski disibukkan dengan aktivitasnya sebagai dosen sekaligus merangkap menjabat sebagai Kepala Program Diploma  (Kaprodi) D III Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Surabaya,  Dwi Krihariyani SPd, SSi, MKes masih juga bisa membagi waktu antara keluarga dan proyek penelitian.
Ibu dua anak ini memang sangat peduli terhadap penggunaan tanaman maupun bahan-bahan herbal yang natural untuk meningkatkan kesehatan. Hal itu pula yang menjadikan Dwi mendapatkan Nominator Dosen Politeknik Kesehatan Berprestasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan pada 2014 lalu.
Penghargaan yang diterima langsung dari Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek ini salah satunya adalah hasil dari penelitiannnya yang berjudul Efek Pemberian Ekstrak Kayu Secang terhadap Aktivitas Intraseluler Salmonellatyphi. Menurut Dwi, kayu secang yang dalam bahasa latinnya adalah (Caesalpinia Sappan) merupakan suplemen makanan penguat sistem imun.
“Meskipun saat ini banyak obat kimia yang menawarkan kekebalan tubuh dari penyakit namun tetap saja ada efek samping dari bahan tersebut. Nah dalam penelitian unggulan ini saya juga mengajak kepada masyarakat untuk kembali ke alam dengan mengonsumsi kayu secang sebagai penguat imun tubuh,” jelas wanita kelahiran Lumajang, 9 Desember 1970 ini.
Ibu dari Putri Rachmah Irfa’Rani dan Daffa’ Muhammad Ilham Atha juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi air minuman dari hasil rebusan kayu secang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. “Dalam minuman ini mengandung kimia alami yakni asam galat, tannin, resin, resorcin, brazilin, brasilliean, d-alfa-phellandrene, oscimene dan minyak atsiri,” jelasnya.
Serutan kayu secang, menurut Dwi, bisa dibuat minuman seperti teh yang berkhasiat untuk menguatkan lambung. “Bukan itu saja, minuman ini juga bisa mengobati diare, disentri dan nyeri akibat gangguan sirkulasi darah,” jelas istri dari Rachmad Pribadi ini.
Sebagai seorang dosen, Dwi berpendapat harus selalu berpengang pada prinsip Tridharma Perguruan Tinggi di mana di dalamnya termasuk melakukan kegiatan penunjang dan hasilnya dapat dibanggakan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Jadi di samping dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan, kita juga harus punya beban moral dalam rangka memberikan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat dalam menunjang kesehatan,” pungkasnya. [iib]

Rate this article!
Tags: