Ajak Penyandang Disabilitas Mencoblos

Jombang, Bhirawa
Para penyandang disabilitas di Jombang dari dua kelompok yakni, Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) dan Ikatan Penyandang Cacat (IPC) Jombang diundang KPU Kabupaten Jombang untuk mendapatkan sosialisasi tentang pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak yakni, Pilgub Jawa Timur dan Pilbup Jombang yang nantinya akan di gelar bersamaan pada tanggal 27 Juni 2018.
Para penyandang disabilitas ini di ajak oleh penyelenggara Pemilu untuk menggunakan hak suaranya pada momen politik tersebut.
“Ini adalah bagian dari ikhtiar KPU untuk mensosialisasikan Pilbup (Jombang) dan Pilgub (Jatim) di Jombang. Hari ini sasarannya teman-teman disabilitas yang mempunyai keterbatasan, kita undang dari Pertuni, IPC, yang hadir dari tuna daksa, tuna grahita, kemudian dari tuna rungu, dan yang berkebutuhan khusus lainnya,” papar M. Fathoni, Komisioner KPU Kabupaten Jombang saat di wawancarai sejumlah wartawan, Kamis siang (19/04).
Saat di tanya apakah sosialisai ini adalah merupakan tindak lanjut adanya kunjungan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang datang ke KPU Jombang, Rabu (18/04), Fathoni mengatakan, hal ini memang sudah di agendakan sebelum lembaga tersebut datang ke Jombang.
“Sebelum ada Komnas HAM, kita sudah merencanakan. Dan agenda dengan teman-teman berkebutuhan khusus ini selalu ada di setiap Pemilu. Dan ini adalah salah satu sasaran dari penyelenggaraan Pemilu yang harus di sisir dan harus di sosialisasikan kepada mereka. Ternyata mereka antusias sekali, dan senang dengan sosialisasi ini” terang Fathoni.
Masih menurut Fathoni, di Kabupaten Jombang, saat ini ada sekitar 3.142 penyandang disabilitas. Di harapkan, dengan agenda tersebut, para penyandang disabilitas di Kabupaten Jombang bisa memberikan pemahaman yang sama kepada teman-temannya di lingkungannya masing-masing.
“Misalnya, teman-teman dari tuna netra, bisa mensosialisasikan Pilbup dan Pilgub ini ke komunitas mereka. Juga misalnya teman-teman tuna rungu, bisa mensosialisasikan kepada komunitasnya,” tambahnya.
Lanjut Fathoni, pada pelaksanaan Pemilukada serentak tahun 2018 ini, ada 11 kelompok sasaran yang menjadi sasaran sosialisasi oleh penyelenggara Pemilu, seperti kelompok rentan, kelompok berkebutuhan khusus, kelompok perempuan, kelompok masyarakat pinggiran, dan kelompok masyarakat yang lainnya.
“Ada 11 sasaran, saat ini juga sedang kita garap untuk kelompok pemilih pemula, jika juga bekerjasama dengan ISNU, IPPNU, kemudian juga Pemuda Muhammadiyah untuk mensosialisasikan itu,” tambah Fathoni lagi.
Di tanya lebih lanjut soal kesulitan yang di hadapi KPU Jombang pada sosialisasi yang di lakukan ini, secara umum Fathoni menjawab, tidak ada kesulitan mendasar. Ia mencontohkan, seperti pada kelompok tuna rungu, telah ada pihak yang menjadi penterjemah.
“Cuma kita memang butuh waktu agak panjang, karena harus mengumpulkan mereka, menjemput mereka yang berkebutuhan khusus. Terutama tuna netra, harus kita jemput, harus kita bawa dari tempat berkumpulnya ke sini,” jelasnya.
Kata Fathoni, pada tekhnis di lapangan pelaksanaan Pemilukada nantinya, ada fasilitas yang akan di siapkan pihak penyelenggara Pemilu untuk mempermudah para penyandang disabilitas untuk menggunakan hak suaranya.
“Misalnya nanti di Tempat Pemungutan Suara (TPS) ada pendamping untuk tuna netra, kemudian untuk penyandang disabilitas ini akan kita dahulukan dari pada pemilih lainnya. Ketika mereka datang, kita layani lebih dahulu,” ujar Fathoni.
Sementara itu, pada sosialisasi ini, Faizzudin, pembina IPC Jombang sedikit menyesalkan belum adanya fasilitas bagi penyandang disabilitas yang di undang, seperti kurangnya alat peraga, fasilitas untuk akses bagi penyandang di sabilitas yang di katakannya masih kurang ramah.
“Sepertinya, teman-teman KPU masih kurang siap dalam mengadakan sosialisasi Pilkada kepada teman-teman disabilitas di Jombang,” pungkasnya. [rif[

Rate this article!
Tags: