Ajak Peserta Jambore Leppami Selamatkan Air

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, saat melakukan pertemuan dengan para peserta Jambore dan Munas Leppami

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, saat melakukan pertemuan dengan para peserta Jambore dan Munas Leppami

Kota Batu, Bhirawa.
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko mengajak para mahasiswa di Negeri ini untuk ikut berpartisipasi dan urun pemikiran dalam menyelamatkan dan melestarikan 101 sumber mata air yang ada di Kota Batu. Ajakan ini disampaikan kepada para mahasiswa anggota Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (Leppami) yang sedang mengikuti Jambore dan Musyawarah Nasional (Munas) di Kota Batu.
Dalam Jambore dan Munas pertama ini, Leppami yang merupakan organisasi pengembangan profesi di bawah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), menfokuskan kegiatannya di Coban Talun Kota Batu. Dan kemarin (2/8), mereka berkesempatan melakukan pertemuan dan sharring dengan Walikota Batu, Eddy Rumpoko, bertempat di Balaikota Among Tani.
“Dalam jambore dan Munas ini, saya harap rekan mahasiswa ini tidak hanya memikirkan Leppami dan HMI ke depan. Tapi juga harus ada masukan kepada Pemkot Batu bagaimana menyelamatkan mata air dan potensi alam di Kota Batu ini,” ajak ER, panggilan akrab Eddy Rumpoko, Selasa (2/8).
Dalam memelihara dan melestarikan alam, kata ER, dibutuhkan pemikiran sekaligus kiprah langsung dari komunitas mahasiswa sebagai generasi muda bangsa. Selain melestarikan alamnya, ide dan gagasan juga dibutuhkan untuk bisa membantu rakyat Batu yang kesehariannya berada di hutan, seperti Hutan Coban Talun. Dan biasanya ide dan gagasan itu akan muncul setelah ada interaksi dan komunikasi antara mahasiswa dan masyarakat.
“Kita bisa membantu masyarakat bila kita bisa mengetahui kesulitan mereka serta menyelesaikan masalah dan kesulitan tersebut. Semoga setelah dari Kota Batu, para peserta jambore ini kelak bisa menjadi pemimpin Bangsa yang tangguh”tambah ER.
Sementara, Ketua PB HMI, Mulyadi P Syamsir mengatakan bahwa sarjana saat ini harus memiliki keterampilan untuk bisa bersaing di dunia usaha. Dan sektor Pariwisata merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan profesi para mahasiswa dan sarjana.
“Saat ini banyak sarjana yang menjadi Pedagang Kaki Lima (PKL), sopir, maupun tukang ojek. Hal ini merupakan peringatan bagi kita untuk tidak bergantung pada bidang keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah saja,”pesan Mulyadi kepada para peserta Jambore dan Munas.
Dan melalui Leppami, katanya, para mahasiswa ini akan dibekali keterampilan di bidang pariwisata. Termasuk memanfaatkan potensi alam seperti sumber mata air untuk dijadikan obyek wisata.
Menjadi keputusan sangat tepat jika Leppami menjadikan Kota Batu sebagai tempat Jambore dan Munas. Karena di Kota Batu memiliki Coban Talun dan Coban Rondo yang memiliki keindahan alam eksotik, serta ratusan sumber mata air lain yang belum tergarap menjadi obyek wisata. Hal ini menjadi kesempatan bagi para peserta untuk mengasah kemampuan dan insting pengembangan pariwisata. [nas]

Tags: