Ajak Siswa Tumbuhkan Empati dan Hormat Hingga Beri Penghargaan

Momen Hari Guru Nasional, siswa SMAN 16 surabaya memberikan bucket bunga dan ucapan terimakasih kepada Para Guru, Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, Senin (25/11).

Cara SMAN 16 Maknai Peringatan Hari Gunu Nasional
Surabaya, Bhirawa
Hampir setiap tahun peringatan Hari Gunu Nasional (HGN) yang jatuh pada tanggal 25 Nopember selalu dimaknai mendalam bagi warga SMAN 16 Surabaya. Tak terkecuali, di Senin (25/11) pagi, prosesi pedang pora dalam mengawal kepala sekolah dan wakil kepala sekolah mewarnai upacara Peringatan HGN 2019.
Menariknya, pemberian penghargaan untuk guru juga diberikan siswa. Mulai kategori terfavorit, terbijak, terdisiplin, terinspiratif, terhumoris, terajin, tersabar, tersantun, teramah, terapi, terkreatif, teresponsif dan terdinamis. Rasa haru pun pecah saat kategori mulai dibacakan.
Tuti Juliatini salah satu guru yang mendapat penghargaan sebagai Guru Tersabar merasa tidak percaya, namanya akan masuk dalam penghargaan yang diberikan para siswanya. Pasalnya, selama ini untuk mata pelajaran yang dia ampuh tidak begitu disukai para siswa.
“Saya kebetulan mengajar Mapel matematika. Jujur saya juga tidak tahu kenapa mereka memberikan penghargaan ini. mungkin penilainnya karena pendekatan yang saya lakukan selama mengajar,” ungkap dia.
Pendekatan pembelajaran yang dia maksud, adalah merangkul para siswa dan mengutamakan diskusi dalam pembelajaran. Pihaknya juga tidak mempermasalahkan jika para siswa saling meminjam buku untuk mengerjakan tugas. Asal, ada diskusi diantara siswa.
“Untuk memulai atau mengawali pembelajaran tidak perlu langsung ke soal. Saya mulai dengan menggambarkan berbagai kegiatan yang ada disekolah baru kemudian merujuk ke soal. Dan saya juga lebih suka merangkul siswa untuk menyelesaikan berbagai soal – soal matematika secara bersama sama,,” jelas dia.
Karena itu, di momen HGN ini, menjadi kesempatan bagi dia untuk menginstropeksi dirinya sebagai guru, ataupun guru – guru lainnya agar lebih banyak mendukung pilihan dan kegiatan yang dilakukan para siswa.
Waka Humas SMAN 16 Surabaya, Abdul Razzaq Thahir mengungkapkan, diselenggarakannya kegiatan tersebut menjadi penekanan bahwa setiap siswa harus memiliki sifat empati, dan hormat kepada para guru. Pasalnya, guru sebagai pengganti orang tua juga juga berperan dalam memberikan ilmu yang bermanfaat.
“Sama halnya seperti orang tua, guru akan sangat bangga jika anak didik nya bisa sukses. Bisa jadi presiden atau tokoh publik lainnya,” tutur dia.
Kendati begitu, ia juga menuturkan jika guru harus memiliki strategi pendekatan khusus kepada siswa. Bagaimana seorang guru harus menjadi sosok yang dirindukan di setiap pembelajarannya.
“Ini tantangan bagi guru. Karena anak sekarang beda dengan dulu. Jadi harus punya strategi untuk melakukan pendekatan ke siswa,” katanya. [ina]

Tags: