Ajak Swasta Entas Kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo

Heri Soesanto. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda ) Kab Sidoarjo, Heri Soesanto, mengajak pihak swasta di Kabupaten Sidoarjo bersinergi dengan Pemkab Sidoarjo untuk mengentaskan masalah kemiskinan di Kota Delta.
Menurut Heri Soesanto, pengentasan kemiskinan belum bisa tuntas karena selama ini masih ada jurang pemisah atau kebijakan dalam mengentaskan kemiskinan masih bersifat berjalan sendiri-sendiri antara pemerintah dan swasta.
“Karena berjalan sendiri-sendiri, sehingga ada bantuan yang sudah diberikan dari Pemerintah, juga masih diberikan dari swasta. Alangkah baiknya pemberian bantuan tersebut disinergikan. Supaya yang sudah dapat bantuan, tidak dapat bantuan lagi. Sehingga bantuan yang ada, bisa diberikan lagi pada mereka yang memang masih banyak yang membutuhkannya,” komentar Heri, Rabu (18/3) kemarin.
Dengan konsep itu, Heri berharap semoga warga yang bisa menerima bantuan akan menjadi lebih banyak lagi dan tentu saja harus tepat sasaran.
Tentang bantuan untuk pengentasan kemiskinan, Heri berpendapat akan lebih optimal bila konsepnya seperti memberi kail atau umpan. Agar penerima bantuan suatu saat bisa mandiri, berdaya dan bangkit. Tidak terus-terusan hanya menerima.
Pihaknya mengakui menyambut positip keinginan dari lembaga sosial keagaam Nurul Hayat, yang ingin bersinergi dalam ikut membantu pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo.
Dirinya berharap selain dari Nurul Hayat akan banyak lagi lembaga -lembaga lainnya yang punya tujuan sama dalam membantu pengentasan kemiskinan di Kab Sidoarjo.
“Kalau semakin banyak yang bersinergi bermitra dalam pengentasan kemiskinan di Kab Sidoarjo ini, semoga kita semakin cepat dalam mengentaskan kemiskinan yang masih ada di sini,” katanya.
Heri sempat mengatakan walau di Kab Sidoarjo masih ada masalah pengentasan kemiskinan, namun bebannya tidak terlalu berat bila dibandingkan dengan beban pengentasan kemiskinan pada daerah lain di Provinsi Jawa Timur.
Karena menurut data terakhir angka kemiskinan di Kab Sidoarjo berada pada angka 5.6%. Angka ini paling rendah di Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu menurut Brand Manager Nurul Hayat Sidoarjo, Riza Afif, selama ini penyaluran bantuan untuk membantu mengentas kemiskinan di Kab Sidoarjo, diakui diperoleh pihaknya dari para donatur dan para relawannya.
“Para donatur kami di Sidoarjo ini ada kurang lebih tiga belas ribuan,” katanya.
Bantuan untuk membantu kaum dhuafa, kata Riza, selama ini banyak disalurkan untuk membantu biaya beasiswa anak yatim piatu juga membantu para guru TPQ. Juga ada bantuan untuk biaya hidup kaum dhuafa dan biaya pengobatannya.
Dalam tahun 2020 ini, dirinya mengatakan akan mulai mengembangkan jenis bantuan untuk memberdayakan kaum dhuafa secara ekonomi. Seperti bantuan perawatan ternak. Penerima akan didampingi mulai dari perawatan, pemeliharaan hingga nanti akan dijual pada saat hari raya Idul Adha. (kus).

Tags: