Ajak untuk Tidak Pungli

H Muhtarom SSos

H Muhtarom SSos
Para ASN (PNS) dalam bekerja diminta untuk tidak macam-macam. Misalnya tergiur melakukan pungli untuk kepentingan pribadi. Membiasakan untuk hidup sesuai dengan gaji yang diterima dan bersyukur atas segala yang ada, adalah salah satu cara untuk menekan tuntutan gaya tak sesuai kemampuan yang berujung petaka.
“Misalkan, kalau setingkat kepala sekolah paling-paling hanya berani pungli jutaan rupiah. Pungli uangnya gak begitu besar katakanlah kena OTT (Operasi Tangkap Tangan) dan kena hukuman apa tidak kasihan keluarga. Pengabdian sekian lama ternoda. Karena itu saya minta para guru tidak usah melakukan pungli,” kata Bupati Madiun H Muhtarom SSos pada sosialisasi masalah hukum dan Saber Pungli di hadapan para guru yang tergabung pada PGRI Kab Madiun pekan lalu.
Orang nomor satu di Kab Madiun ini tak menampik kalau umumnya pungli kerap dilakukan mereka yang memiliki jabatan tinggi.
“Meski demikian, saya ini Bupati Madiun saja tidak berani melakukan pungli. Kalau toh ada dilakukan oleh staf yang mengatasnamakan bupati. Tanyakan saja kepada Pak Wabup dan Pak Sekda Kab Madiun sana, ada tidak pungli yang dilakukan oleh Bupati Madiun,”kata Mbah Tarom, panggilan akrab warga Kab Madiun kepada Bupati Muhtarom.
Dia mengatakan saat ada kejadian di kota lain pejabatnya diperika KPK saja, dia ikut merasa was-was alias merinding. Dia selalu berdoa agar masalah itu tak terjadi pada dirinya.
“Ya mudah-mudahan tidak terjadi pada diri saya. Karena saya memang tidak melakukan pungli. Kalau memang ada ya itu tadi ulah staf mengatasnamakan Bupati Madiun. Tetapi kalau nanti memang ada benar staf melakukan pungli mengatasnamakan bupati atau atas ulahnya sendiri, tidak ada ampun. Akan ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku,”tegasnya.
Sebenarnya kata dia  saat ini gaji ASN (PNS) sudah cukup.  Kalau PNS golongan IV B setingkat Kasek itu minimal gajinya Rp 4 juta lebih, belum tunjangan lainnya. Kalau hanya untuk kebutuhan keluarganya setiap bulannya itu sudah cukup.
Tetapi dia menyadari orang hidup itu antara kebutuhan dengan kemauan itu, lebih banyak kemauannya. Misalnya, sehari-harinya dari gajinya setiap bulan sudah cukup untuk kebutuhan. Namun yang namanya kemauan tetap saja ada.
“Mau ini, mau itu dan seterusnya. Contohnya, sudah punya mobil satu masih kepingin beli mobil lagi. Padahal, gajinya tidak mencukupi kalau beli mobil baru lagi. Alhasil untuk memenuhi kemauannya tadi timbullah niat melakukan pungli guna menuruti kemauannya membeli mobil baru tersebut. Ini yang namanya salah kaprah yang akhirnya, berurusan dengan aparat penegak hukum,”papar Mbah Tarom. [dar]

Rate this article!
Ajak untuk Tidak Pungli,5 / 5 ( 1votes )
Tags: