Ajang Pendewasaan Diri

Ani Sri Rahayu

Oleh :
Ani Sri Rahayu
Dosen dan Trainer Universitas Muhammadiyah Malang

Ramadan merupakan bulan edukasi multidimensi. Ramadan itu ibarat sekolah kemanusiaan holistis integratif. Malalui bulan Ramadan, bisa kita ibaratkan juga sebagai bulan tempat sekolang ajang pendewasaan diri. Melalui sekolah Ramadan, umat Islam harus melakukan transformasi dari ‘puasa perut’, puasa nafsu syahwat, menjadi puasa hati dan pikiran, puasa mental-spiritual, puasa lahir batin, sehingga shaimin dapat merasakan nikmat, berkah, bahagia, dan indahnya sekolah kemanusiaan Ramadan. Sekolah Ramadan itu sekolah hati, sikap, pikiran, dan perbuatan. Proses penempaan diri shaimin berfungsi membebaskan mereka dari sifat-sifat kebinatangan: rakus, tamak, dengki, munafik, sombong, zalim, dan sebagainya.
Menyekolahkan hati dan pikiran dengan penyadaran mental spiritual membuat kualitas kemanusiaan ‘naik derajat’ dengan cara menghiasi diri dengan sifat-sifat ketuhanan: kasih sayang, empati, pemaaf, bermurah hati, berbagi, dan sebagainya. Sekolah Ramadan merupakan momentum untuk melakukan pembebasan diri dari segala bentuk watak tercela dan perilaku hewani, menuju integritas pribadi yang humanis.
Puasa Ramadan merupakan medan perjuangan seorang muslim untuk menundukan segala macam bentuk egoisme, ambisi, libido hasrat duniawiyah, agar manusia tetap dalam koridor dan rel fitrah kemanusiaanya dan tetap memperoleh hidayah (petunjuk), inayah (tuntunan) rahmat (kasih sayang) dan maghfirah (ampunan) ilahi sehingga mencapai derajat taqwa (Quran Surah Albaqarah: 183).
Selain itu, momentum Ramadan dengan ibadah puasa bisa kita katakan sebagai kesempatan emas bagi kita untuk memperbaiki diri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Inti ajaran puasa adalah pengendalian diri yang berarti mampu mengelola kebutuhan kehidupan lahir-batin secara simbang, proporsional. Pengendalian diri diperlukan agar manusia tidak terjebak ke dalam perilaku serakah, sombong dan egois (SSE). Ramadan adalah momentum pengendalian diri. Segala ihwal yang bisa merusak kesucian ibadah puasa sebisa mungkin dihindari.
Melalui puasa, manusia diharapkan mampu mengontrol dan memupus sifat serakah, sombong dan egois. Tergantikan dengan pengendalian hawa nafsu, libodo, hasrat duniawi, mampu mengelola kekuasaan, kedudukan, jabatan, harta dan segala kenikmatan duniawiyah yang cenderung menjatuhkannya dalam kondisi hina (asfalasafilin).
Sebaliknya, melalui puasa, manusia bisa meraih derajat tertinggi, yakni manusia berakhlak mulia (ahsanitaqwin). Melalui puasa, manusia bisa mengaktifkan kesadaran moral dan sepiritualnya. Puasa memang sebagai ajang untuk pendewasaan diri iman spiritualitas kita.
Ajang pendewasaan diri iman spiritualitas kita melalui puasa kali ini semakin teruji di tengah suasana politik dalam negeri yang makin menghangat pasca pemilihan umum, khususnya pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) pada 17 April lalu yang saat ini masih menyisakan persoalan, yakni masih terbelahnya masyarakat ke dalam dua kutub.
Polarisasi dua kubu pendukung calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawaprwes) ini bahkan kian mengeras karena masing-masing pihak mengklaim sebagai pemenang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan pemenang pilpres pada 22 Mei nanti, namun isu kecurangan mencuat sehingga muncul penolakan oleh salah satu kubu terhadap proses yang dijalankan penyelenggara pemilu.
Oleh sebab itu, besar harapan melalui puasa ramadan kali ini, kita bersama dapat kembali mempererat silaturahmi, meningkatkan semangat berbagi, dan berlomba-lomba berbuat kebaikan kepada sesama. Sebab, bagaimanapun ramadan adalah momentum memperkuat solidaritas sosial yang muaranya adalah memperkokoh persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa. Jadi, melalui puasa ramadhan inilah, kedewasaan diri kita di uji, baik secara iman spiritualitas, lesan maupun sikap kita.**

Rate this article!
Ajang Pendewasaan Diri,5 / 5 ( 1votes )
Tags: