Ajari 150 Pelaku UMKM Situbondo Soal Manajemen Ritel

Deputi Brand Manager Alfamart Wilayah Jember bersama peserta pelatihan manajemen ritel bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di pendopo Situbondo. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Salah satu pemilik jaringan ritel modern Alfamart bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Situbondo merangkul sedikitnya 150 pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang ada di Kota Santri.
Para pemilik usaha kelontongan dan sejenisnya itu diajak untuk mengikuti pelatihan manajemen ritel bagi pelaku UMKM dalam setahun sekali. Diharapkan dengan program tersebut para pemilik usaha kecil  bisa memahami manajemen ritel modern secara paripurna.
Deputi Branch Manager Alfamart Wilayah Jember, Nur Badrianto pelatihan yang melibatkan para pelaku UMKM ini digelar secara rutin setahun sekali disetiap wilayah yang memiliki jaringan toko Alfamart. “Sudah saatnya ritel tradisional dan ritel modern tumbuh berdampingan. Keduanya harus bersinergi,” ujar Nur dihadapan Bupati Situbondo dan undangan lain.
Bentuk sinergi yang dilakukan Alfamart dengan peritel tradisional  melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA). Program tersebut, dijalankan dalam dua bentuk yakni pertama memberi pelatihan manajemen ritel. Kedua, , menyediakan layanan pesan antar barang dagangan dengan harga khusus bagi member pedagang OBA. “Selain itu, juga ada bedah warung yang dijalankan bagi member terpilih,” ungkap Nur seraya mengakui di wilayah Cabang Jember terdapat 2.500 member dengan jumlah OBA sebanyak 25 outlet.
Program ini sejalan dengan visi perusahaan yaitu menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pemberdayaan pedagang kecil. Sebab, keberadaan pedagang ritel tradisional, urainya, perlu dibekali dengan ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing. “Sebanyak 150 peserta ini diberi pelatihan manajemen ritel modern, dengan materi manajemen penataan barang, pengaturan persediaan barang (stock), manajemen keuangan (cash flow) serta tips mengamati tren pasar terkait produk yang sedang diminati,” terang Nur dengan didampingi Sufi.
Dengan mengikuti program ini kedepan, kata Nur Badrianto, para peserta yang rata rata pemilik warung dan prancangan di Situbondo bisa bersaing dengan ritel modern. Sebab, ungkap Nur, produk mamin Situbondo diharapkan bisa dipasarkan keluar Situbondo. Termasuk didalam diklat ini, tegasnya, produk pracangan itu mendapatkan pembinaan cara pengambilan barang serta strategi memasarkan bersama Alfamart. “Tentunya dengan standar yang bisa masuk kualifikasi Alfamart, ” papar Nur.  [awi]

Tags: