Akademisi Dorong Kolaborasi Media- Pemkot Batu Ubah Kepanikan Warga di Masa Pandemi

Suasana workshop Covid-19 yang digelar Bagian Hummas Kota Batu bertempat di ruang rapat gedung A Balaikota Batu, Senin (26/10).

Kota Batu,Bhirawa
Kelompok akademisi di Malang mendorong adanya kolaborasi antara media dan Pemerintah Kota Batu untuk mengilangkan kepanikan warga dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.

Hal ini disampaikan akademisi Universitas Merdeka (Unmer) Malang saat memberikan wacana dan materi workshop Covid-19 yang digelar Bagian Hummas Kota Batu bertempat di ruang rapat gedung A Balaikota Batu, Senin (26/10).

Diketahui, dalam workshop ini Bagian Hummas sengaja mengambil tema Peran Media Massa Peduli Covid-19 di Kota Batu. Untuk itu hummas menggandeng seorang akademisi seorang dosen ilmu komunikasi Unmer Malang, Dr Ana Mariani SSos MSi sebagai pembicara. Adapun untuk memberi wawasan dari sisi kesehatan, pihak panitia mendatangkan Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kota batu, dr Fauzul Wildan Suaidi.

“Dalam membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi (Covid-19) ini, dibutuhkan adanya kolaborasi yang baik dari media bersama bagian hummas Kota Batu dalam menyediakan kebutuhan informasi masyarakat tentang covid-19,”ujar Ana dalam paparannya, Senin (26/10).

Dengan kemasan informasi yang baik, katanya, akan mampu menghilangkan ketakutan atau kepanikan yang saat ini terjadi di masyarakat terhadap covid-19. Adanya informasi yang benar akan mampu mengubah rasa panik di masyarakat menjadi sebuah semangat kewaspadaan.

Perempuan yang juga menjabat sebagai Kabiro Hummas Unmer Malang ini juga mengajak warga mengambil sisi positif dari adanya pandemi ini. Yaitu, perubahan besar budaya atau kebiasaan masyarakat untuk memaksimalkan dunia digitalisasi.

“Kondisi covid-19 ini telah memaksa adanya perubahan ke go online. Warga dididik untuk melakukan aktivitasnya via digital. Pekerjaan dan pendidikan mulai dilakukan secara digital dan online,”jelas Ana. Karena itu agar warga Kota Batu juga tak tertinggal maka dalam pengelolaan jasa hingga UMKN juga harus memanfaatkan teknologi digital dan online.

Namun sebagai akademisi Ana juga mengingatkan peran media dalam komunikasi massa dan pembentukan symbolic environment atau the picture of our heads. Artinya, peran media harus mampu membentuk dan mengarahkan apa yang dipikirkan warga menjadi tepat dan sesuai fakta lapangan.

“Maksudnya, pemberian informasi jangan sampai membuat warga menjadi takut, tapi jutsru membuat warga semakin waspada,”tambah Ana. Karena seringkali media massa mempertajam pemaknaan personal atas realitas sosial yang ada.

Berlomba mempertajam pemaknaan realitas sosial ini, lanjut Ana sebagai bentuk persaingan media yang semakin kompleks. Banyaknya jumlah media membuat setiap media berlomba mencari perhatian dalam penyajian produk berita. Dan hal ini harus bisa dikontrol karena media memilii fungsi sebagai sarana propaganda penguasa politik dan ekonomi.

Adapun dari sisi kesehatan, Kasi P2PM Dinkes Kota Batu, dr Fauzul Wildan Suaidi lebih memperjelas tentang penyebaran mikrodroplet, termasuk virus corona. Ia berupaya lebih meyakinkan peserta workshop bahwa keberadaan mikrodroplet dan virus ini sangat ringan saat dikeluarkan dari orang yang sakit.

“Jadi penularan virus ini tidak harus melalui bersin atau batuk. Orang dalam kondisi saikit juga bisa menularkan mikrodroplet ini saat berbicara. Dan lebih parah lagi jika orang tersebut berada di ruang yang tidak ada ventilasinya,”ujar Fauzul.

Untuk itu ia menyarankan dalam pencegahan penularan Covdw9 ini, warga lebih mengoptimalkan sirkulasi udara. Dan satu cara yang mudah dan efektf adalah dengan membuka jendela rumah.(nas)

Tags: