Akhir 2018, Go-Jek Targetkan Ekspansi ke Asia Tenggara

Kegiatan Halal Bihalal bersama 100 mitra Go-Jek sekaligus pemberian penghargaan paling inspiratif. [ achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Penyedia layanan aplikasi ojek online Go-Jek di tahun 2018 akan melakukan pengembangan layanan dengan menargetkan ekspansi jaringannya di berbagai kota di 34 provinsi Indonesia juga ke wilayah Asia Tenggara seperti Fhilipina, Thailand, Vietnam dan Singapura.
SVP Public Policy and Government Relations GO-JEK Indonesia, Malikulkusno Utomo saat dikonfirmasi Bhirawa, Rabu (27/6) kemarin mengungkapkan langkah bisnis ini ditargetkan bisa mendorong peningkatan kinerja perusahaan untuk go internasional dengan menggarap pasar negara-negara di Asia Tenggara.
“Saat ini kami sudah ada di 62 kota dan kabupaten di 17 provinsi, targetnya hingga akhir tahun ini bisa melayani daerah di 34 provinsi juga bisa ekspansi ke beberapa negara tersebut untuk itu kami sudah menyiapkan infrastrukturnya dan tinggal mengembangkan saja,” terangnya.
Sedangkan dalam kegiatan Halal Bihalal bersama 100 mitra Go-Jek di pelataran Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya beberapa waktu lalu, Malikulkusno Utomo menegaskan di Jatim Go-Jek sudah ada di beberapa kota dan kabupaten, antara lain, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Kota Malang, Kota Batu, Probolinggo, Banyuwangi dan lainnya, ditargetkan tahun ini bisa merambah di 34 kota dan kabupaten di Jatim.
Malikulkusno yang ditemui usai kegiatan Halalbihalal dengan ratusan mitra GoJek di pelataran Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya mengatakan mekanisme ekspansi akan segera diumumkan tahun ini, salah satunya bisa dengan mengajak pemegang kebijakan transportasi lokal negara setempat.
“Untuk ekspansi ke daerah baru, kami siap mengikuti aturan atau regulasi operasional ojek online baik roda dua, roda empat hingga layanan online dari kami lainnya. Selain itu tidak akan lama lagi ekspansi akan kami lakukan ke beberapa negara Asia Tenggara dan untuk formulasinya sudah kami susun,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya berharap pemangku kepentingan juga memberikan kemudahan untuk mendapatkan izin, mengingat dampak ekonomi keberadaan ojek online sudah secara luas, tidak hanya customer, terutama para mitra.
Berdasarkan penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada akhir 2017, Go-Jek berkontribusi sebesar Rp192 miliar per tahun dalan perekonomian Surabaya melalui penghasilan mitra pengemudi. Dan Rp49 miliar per tahun melalui penghasilan mitra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Tak hanya itu, kami juga berikan penghargaan bagi mitra berprestasi. Dalam kegiatan halal bihalal di Surabaya ini, kami ada tiga mitra driver yang inspiratif untuk menjadi panutan bagi driver lainnya,” ujar Malikulkusno.
Adapun ketiga driver itu adalah Soesi Ernawati Ketua Komunitas Go-JekCantik, Endri Margiyono Ketua Komunitas dan anggota tim unit reaksi cepat dan Moch Baddar Efendi Ketua Komunitas Penggerak Group English Course.
Ketiganya mendapat penghargaan dari manajemen Go-Jek dengan harapan bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk terus berbagi dan memberikan dampak sosial sehingga rantai kebaikan dapat terus ditularkan dan dirasakan seluruh masyarakat.
Tak hanya mitra driver, dalam kegiatan ang dihadiri wakil Gubenur Jawa Timur, Saifullah Yusuf itu juga diberikan penghargaan kepada Kober Mie Setan, Jl Kaca Piring, Surabaya. UMKM depot makanan mie itu mendapat penghargaan sebagai UMKM dengan volume penjualan yang paling tinggi.
“Untuk informasi tentang proyek-proyek Crown Group saat ini, silakan kunjungi www.crowngroup.com.au,” pungkas Ptisca Edward. [riq]

 

Tags: