Akhir Tahun 2018, Stok Daging dan Telur Aman di Provinsi Jatim

Foto Ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Dinas Peternakan Jawa Timur memastikan stok daging dan telur aman. Selama periode Oktober-Desember, Jatim surplus daging sebanyak 5.364 ton. untuk telur ayam ras, Disnak mencatat surplus sebesar 137.468 ton dengan konsumsi sebanyak 56.327 ton.
Kepala Dinas Peternakan Jatim, Wemmi Niamawati mengatakan, supply daging sapi di Jatim periode Oktober-Desember sebanyak 23.068 ton. Dengan jumlah konsumsi daging sapi sebesar 17.019 ton.
“Artinya stok daging sapi di Jatim sangat aman menghadapi Natal dan Tahun Baru,” kata Wemmi, kemarin.
Tak hanya itu, untuk stok daging ayam, juga mengalami surplus. Supply daging ayam di Jatim tercatat sebanyak 96.392 ton dengan jumlah konsumsi sebanyak 42.557 ton. ” Jadi daging ayam mengalami surplus sebanyak 47.317 ton,” tambahnya.
Dikatakannya, adanya peluang kenaikan harga selama masa Natal Dan Tahun Baru. Biasanya, kenaikan terjadi pada H-3 hingga H+3 dengan kenaikan sebesar 10 persen hingga 20 persen. Tapi dia menegaskan kenaikan harga bukan karena ketiadaan stok melainkan faktor psikologis.
“Seperti biasanya jika ada kenaikan dimungkinkan karena adanya harga psikologis, karena ada libur perayaan Hari Besar Nasional lalu dinaikkan,” katanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Disnak sudah mengumpulkan para peternak maupun pengusaha yang tergabung dalam asosiasi unggas, agar tidak ikut-ikutan untuk menaikkan harga di tingkat peternak yang bisa berimbas pada harga di tangan konsumen.
“Saya sudah bilang kepada para pengusaha dan peternak, sebisa mungkin harga tidak naik saat hari besar keagamaan. Anggap jadi bulan sedekah,” ujarnya.
Disnak juga menyiapkan sejumlah skema bila pada akhirnya terjadi kenaikan. Seperti operasi pasar di internal dinas maupun antar instansi pemerintahan. Dinas juga akan melakukan pemantauan mengenai ketersediaan daging sapi di Rumah Potong Hewan (RPH). [rac]

Tags: