Akhir Tahun, Garuda Operasikan 187 Pesawat

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bhirawa, Surabaya  
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia memastikan mengoperasikan 187 pesawat hingga akhir tahun ini. Pesawat-pesawat itu memiliki usia rata-rata 4,3 tahun.
“Per September 2015, Garuda Indonesia Group sudah memiliki total 181 armada. Sejalan dengan pengembangan jaringan dan peningkatan layanan yang dilaksanakan, Garuda secara berkelanjutan melaksanakan peremajaan armada,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo, dalam rilisnya, Rabu (4/11).
Armada baru dengan nomor registrasi PK-GII itu, jelasnya, merupakan Boeing B777-00 ER kesembilan yang diterima Garuda sejak 2013. Sebanyak 7 armada dengan jenis serupa telah dilengkapi layanan First Class berkapasitas 314 kursi penumpang. Sebanyak 8 kursi untuk First Class, 38 kursi Business Class, dan 268 kursi untuk Economy Class. Dioperasikan untuk melayani rute jarak jauh. seperti Amsterdam dan London.
Sebanyak 2 armada lain, lanjutnya, termasuk pesawat baru tiba ini, memiliki kapasitas 393 kursi penumpang. Terdiri dari 26 kelas bisnis dan 367 kelas ekonomi. Dalam hal ini, armada pesawat seperti ini tentunya dioperasikan untuk melayani penerbangan haji dan umroh (rute Timur Tengah).
Hingga saat ini, katanya, Garuda sudah memiliki empat armada dengan livery Skyteam. Yaitu Boeing B777-300 ER, Airbus A 330-300, Boeing B737-800 NG, dan Bombardier CRJ1000 NextGen. “Pesawat dengan livery Skyteam merupakan salah satu persyaratan dalam keanggotaan Skyteam,” paparnya.
Dia menambahkan, Garuda resmi bergabung Skyteam sejak Maret 2014. Skyteam merupakan sebuah aliansi global beranggotakan 20 maskapai yang menawarkan jaringan global dengan lebih dari 16.270 penerbangan per hari ke 1.057 destinasi di 179 negara.
Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencetak laba bersih 51,4 juta dolar AS hingga kuartal III/2015, setelah sebelumnya merugi 220,1 juta dolar AS pada periode sama tahun lalu.
Dia menambahkan, perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan usaha dari 2,83 miliar dolar AS pada kuartal III/2014 menjadi 2,84 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun ini. Adapu beban usaha turun dari 3,08 miliar dolar AS menjadi 2,72 miliar dolar AS.
“Peningkatan kinerja perseroan dapat dicapai berkat penerapan strategi pengembangan bisnis dan disiplin efisiensi biaya ketat yang dilaksanakan secara berkelanjutan sejak awal 2015,” katanya. [wil,kmf]

Tags: