Akibat Proyek Tol, Irigasi Pertanian Kacau

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jombang, Bhirawa
Kekacauan saluran irigasi sebagai dampak pembangunan jalan tol di Jombang mengancam ribuan hektare sawah produktif di sana. Karena itu Pemkab Jombang mendesak PT Maharga Harjaya Infrastruktur (MHI), selaku pemegang hak konsesi jalan tol Jombang – Mojokerto  segera memperbaiki saluran irigasi agar kembali normal.
Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Jombang Arif Gunawan mengatakan, akibat kekacauan saluran irigasi di kawasan lahan terdampak tol, puluhan hektare sawah terancam sistem pengairannya. Salah satu desa yang sudah merasakan dampak adalah Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang. “Sawah di Desa Pesantren memang terganggu sistem pengairannya, baik saat musim kemarau maupun saat musim hujan,” katanya, Kamis (15/1).
Kekacauan saluran irigasi dirasakan petani  sebab saat musim kemarau saluran air tersebut tak bisa mengairi sawah. Sedangkan, saat datang musim hujan, air justru membanjiri sawah. “Itu terjadi karena antara masuknya air ke sawah dan sistem pembuangannya tidak imbang,” jelasnya.
Dikatakan Arif, terganggunya saluran irigasi di wilayah tersebut terjadi  akibat pembangunan jalan tol yang mengancam ribuan hektare lahan. “Kalau panjang salurannya kita belum bisa memastikan. Tapi saluran irigasi yang terganggu saat ini berfungsi untuk mengairi 24 hektare lahan di Desa Pesantren. Itu belum di daerah lain,” paparnya.
Terhadap kondisi ini, Dinas PU Pengairan Jombang berharap agar PT MHI segera mewujudkan komitmennya untuk memperbaiki kekacauan saluran irigasi setelah selesainya pembangunan jalan tol seksi I yang melintas di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang. “Harapan kami, komitmen untuk memperbaiki saluran irigasi segera diwujudkan PT MHI,” tandasnya.
Pihaknya juga menunggu tindakan dari DPRD  Jombang yang berencana mengundang sejumlah pihak terkait untuk menyelesaikan kekacauan irigasi karena proyek tol.  “Karena dewan sudah terlibat dan sudah melakukan sidak (inspeksi mendadak), kami menunggu langkah dari dewan selanjutnya,” kata Arif.
Sebelumnya, Komisi C DPRD Jombang menggelar sidak di wilayah yang terganggu irigasinya karena proyek tol akan mempertemukan sejumlah pihak. Harapannya, masalah tersebut bisa segera diselesaikan dengan tuntas. “Untuk menyelesaikan masalah pengairan, kami minta untuk dibicarakan di kantor dewan. Nanti semua pihak terutama warga yang dirugikan akan kami datangkan,” ujar Ketua Komisi C DPRD Jombang Mas’ud Zuremi.  [rur]

Tags: