Akibat Terkena Banjir, Petani Dukun dan Bungah Gresik Merugi

Foto Ilustrasi

Gresik, Bhirawa
Akibat terkena bajir luapan Bengawan Solo, sedikitnya delapan desa di dua kecamatan, yaitu Dukun dan Bungah, dipastikan hasil panennya menurun bahkan mengalami gagal panen. Berdasarkan data Dinas Pertanian Pemkab Gresik, total luas areal persawahan yang tergenang air banjir di Gresik Utara sebanyak 106,75 hektare. Rata-rata umur padi mereka berkisar 15 sampai 85 hari. Namun kondisi dilapangan, luas areal persawahan terendam banjir saat ini meluas lebih banyak.
Miskan (56) warga Desa Dukuhkembar, Kec Dukun bahkan memilih memanen padinya lebih awal. Sebenarnya, padi milik Miskan baru bisa dipanen sebulan lagi. ”Harusnya bulan depan dipanen, ini terpaksa dipanen untuk meminimalisir kerugian,” katanya, Minggu (18/3)
Panen lebih dini terpaksa dilakukan sebab padi yang ditanam sudah dua minggu terendam banjir. Jika sudah terendam banjir, kondisi batang padi tidak dapat tumbuh dan membusuk. Kondisi padi akan layu serta tidak berisi.
Senada dengan Miskan, Turkiman (54) mengeluhkan hal yang sama. Banjir yang merendam sawahnya beberapa hari lalu membuatnya merugi hingga jutaan rupiah. Dari tiga hektare lahan sawah produktif, dia hanya bisa 1 hektare yang dipanen. Kondisinya pun sangat minim.
”Pasti rugi, untuk modal tanam lagi saja susah. Mungkin cukup untuk makan setahun kedepan, itu pun harus memilah gabahnya lagi,” keluhnya.
Para petani berharap, musibah yang menimpa bisa disikapi serius oleh pihak terkait dalam hal ini Dinas Pertanian Pemerintah Gresik. Hingga saat ini belum pernah ada bantuan untuk menanggulangi dampak banjir tahunan yang menimpa tanaman padi petani.
Sementara, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, R Ardi Setyarto, lewat Seksi perlindungan tanaman Muh Nursyamsi menjelaskan, ada program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Asuransi ini memberikan harga pertanggungannya sebesar Rp6 juta per hektar. Dari data Dispertan Gresik hingga akhir Februari kemarin terdata areal terendam banjir seluas 106,75 hektar. ”Selama ini program AUTP ini yang kami punya. Kalau mereka ikut asuransi dan terverifikasi kerusakannya pasti dapat ganti,” pungkasnya. [eri]

Tags: