Akomodir Keinginan Wali Murid, Dindik Kota Konsultasikan PPDB Zonasi

Kepala Dindik Kota Surabaya, Ikhsan menemui orang tua yang menunggu kepastian pembatalan PPDB sejak Rabu (19/6) pagi.

Salah satunya Karena NUN tak Terfasilitasi
Dindik Kota Surabaya, Bhirawa
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya, Ikhsan akan konsultasikan PPDB untuk jenjang SMP di Kota Surabaya dengan pemerintah pusat, Kamis (20/6). Hal itu dilakukan usai banyak wali murid yang berdatangan ke kantor Dindik Kota hingga Rabu malam, untuk menyuarakan sistem PPDB zonasi yang justru merugikan siswa yang mendapatkan nilai NUN tertinggi. Sehingga orang tua pendaftar menuntut agar PPDB dibatalkan.
“Sejak kemarin memang banyak masyarakat yang menyuarakan keinginan mereka agar PPDB seperti tahun-tahun sebelumnya di Surabaya,”ungkap Ikhsan Rabu (19/6) malam.
Terlebih menurut Ikhsan, adanya sistem zonasi justru dirasa tidak mempertimbangkan jerih payah anak-anak yang sudah sejak jauh hari mengikuti les dan belajar. Sehingga anak dengan NUN tinggi tidak terfasilitasi dalam PPDB zonasi. Maka dari itu, pihaknya mengatakan jika akan menampung aspirasi para orang tua. “Mereka sejak pagi ada disini. Mereka juga mengusulkan banyak hal. Salah satunya minta dijalankan PPDB sampai selesai dan kalau sudah selesai mereka meminta penambahan pagu di setiap kelas yang ada,”sambung ikhsan.
Namun jika ingin ada tambahan rombel di kelas, lanjut dia, pihaknya harus berkonsultasi dengan pemerintah pusat (Kemendikbud). Sebab, aturan pemerintah sudah menetapkan setiap rombel berisi 32 anak.
“Kami akan konsultasikan dengan pusat hingga besok pagi. Jam 16.00 kita akan bertemu lagi dengan orang tua,” ujar dia.
Ikhsan mengungkapkan ada banyak tuntutan orang tua yang disampaikan ke pihaknya. Seperti, ada yang mau jarak masuk dalam rangking PPDB tapi ada juga yang meminta nilai juga masuk dalam perangkingan.
“Seharian kami buat berbagai rumusan. Sempat ada tim perwakilan orang tua juga dibatalkan. Termasuk penutupan server juga masih dikeluhkan karena ada sebagian orang tua yang datang kesini juga belum daftar. Ini masih rembug maunya apa. apakah sistem ditutup atau tetap dibuka,”katanya.
Ikhsan juga memastikan bahwa data pendaftar tidak akan hilang ataupun dihapus. Bahkan ketika posisi server dimatikan. Justru hal itu jadi kesempatan tim IT untuk menyesuaikan semua data jarak yang masuk di sistem PPDB agar sesuai dengan data real di masyrakat.
“Masalah pengumuman, hingga saat ini belum ada kesepakatan akan diundurnya atau tidak pengumuman PPDB SMP jalur zonasi umum,”tanda ikhsan. [ina]

Tags: