Akper Kerta Cendekia Sidoarjo Gandeng Tiga Negara

Yoshikko Tsukada dan Pronchai Jullmate sedang memaparkan materi keparawatan ke mahasiswa Akper Kerta Cendekia

Menunjang Tri Dharma Peguruan Tinggi
Sidoarjo, Bhirawa
Akademi Keperawatan (Akper) Kerta Cendekia Sidoarjo menggandeng tiga negara untuk diajak kerjasama meningkatkan kualitas serta menunjang terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan Pengajaran. Penelitian dan Pengembangan serta Pengabdian Kepada Masyarakat.
Agar program-programnya bisa berjalan baik dan efektif serta berguna bagi mahasiswanya, pihak Akper Kerta Cendekia juga menghadirkan tiga pakar yang mumpuni dari luar negeri, yakni Professor Yoshikko Tsukada dari Saku University Jepang, Asisstent Prof. Dr. Pornchai Jullmate dari Burapha University Thailand dan Hem Kumar Nepal, RM. MNS dari Bhutan.
Sementara yang dari dalam negeri adalah Prof. Didik Sulistyanto dari Universitas Jember serta dari pihak Akper Kerta Cendeia Riesmiyatiningdyah, S.Kep, Ns. M.Kes.
Adapun tema-tema kerjasama yang telah dilakukan sejak tanggal 6 hingga 7 September 2019 tersebut, dimulai dengan ‘Shared Discussions: Nursing Student Experience’ dan dilanjut dengan ‘International Conference: Improving Quality of Live: Shifting from Hospital Nursing Base Care to Community Base Care.’
Pornchai Jullmate banyak mengatakan proses pengalaman penanganan, perawatan terhadap para Lansia di negaranya yang sudah berjalan dengan baik. Termasuk juga di Jepang, bahwa di negara Sakura tersebut juga sudah berjalan dengan baik yang dilakukan kader-kader dari Thailand.
“Namun, kami juga cukup puas dan bangga dengan Akper Kerta Cendekia yang sudah melangkah lebih jauh, kerjasama dengan luar negeri. Ini sangat membanggakan, dan kami sangat support sekali,” ungkap Yoshikko Tsukada dari Jepang membenarkan.
Suasana diskusi terlihat sangat antuias, selain berdialog tentang keperawatan, juga diselingi sendaugurau yang sangat akrab. Peserta diskusi yang terdiri dari para mahasiswa Akper Cendekia Sidoarjo beserta para tamu undangan juga menyambut hangat.
Salah satu mahasiswa Khoiri Achmad Fauzi Imron yang sangat kagum dengan keahlian dan kepiawaian ketiga narasumber. Mahasiswa baru ini juga menanyakan bagaimana menyiapkan mental pada tahun kedua nanti. Mengingat sebelumnya Pornchai Jullmate dari Thailand mengungkapkan pada pembelajaran tahun kedua itu sangat berat sekali bagi mahasiswa.
“Di tahun kedua sangat berat karena para mahasiswa akan diturunkan langsung rumah sakit, menghadapi kondisi yang sebenarnya. Bagimana merawat dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya pasien, tetapi juga menghadapi keluarga pasien yang sedang menjaga. Ini tugas yang sangat berat,” tegas Phornchai.
Hal yang sama juga ditegaskan Yoshikko Tsukada. Oleh karena itu, mereka berharap para mahasiswa selain mempesiapkan keilmuannya tentang keperawatan, juga harus mempersiapkan diri sebagai SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik.
“Karena bukan saja mengurus orang sakit, tetapi terkadang dengan keluarga pasien yang biasanya juga banyak bertanya kepada perawat. Jadi harus betul-betul siap kalau waktunya turun ke rumah sakit,” harapnya.
Mendengar hal tersebut, Khoiri Achmad Fauzi Imron sangat senang sekali, karena bisa mendapatkan ilmu, pengalaman dari orang lain, sehingga kami bisa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
“Saya bangga dengan Akper Kerta Cendekia bisa mengadakan diskusi yang sangat bermanfaat,” jelas pria kelahiran Madiun ini.

Bisa Saling Bertukar Mahasiswa Hingga Penelitian Bersama
Kerjasama yang dibangun adalah dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi bisa berupa saling bertukar mahasiswa, melakukan penelitian bersama, termasuk juga bisa melakukan pengabdian masyarakat bersama.
“Untuk MoU nya telah dilaksanakan sejak tahun 2011, dan prosesnya sudah berjalan hingga sekarang ini. Harapannya, tidak hanya tahun ini kita melaksanakan International Conference tapi berkelanjutan,” harap Direktur Akper Kerta Cendekia Sidoarjo Agus Sulistyowati, S. Kep., M.Kes kemarin(9/9).
Menurutnya kegiatan ini sangat bermaat sekali bagi mahasiswa. Karena para mahasiswa dan tamu undangan juga bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang sangat luar biasa. “Jadi mereka mendapat ilmu dan pengalaman secara langsung dari pelaku yang cukup mumpuni dalam bidang keperawatan,” pungkas Bu Sulis sapaan akrabnya. [ach]

Tags: