Akselerasi Intan Selaksa Didukung SDM Mumpuni

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dalam rangka mendukung upaya Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan percepatan peningkatan populasi sapi di Indonesia menuju Swasembada Protein Hewani 2024, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur melakukan akselerasi berupa program Inseminasi Buatan Sejuta Lebih Anakan Sapi (Intan Selaksa).

Melalui kegiatan ini, Pemprov Jatim mentargetkan kelahiran sapi minimal 1 juta ekor setiap tahunnya. Dengan kelahiran anakan sapi akan berdampak pada peningkatan pendapatan peternak menuju masyarakat Jawa Timur Sejahtera.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, drh Wemmi Niamawati MMA melalui Kepala UPT Inseminasi Buatan, Dr drh Iswahyudi MP menyampaikan, sejalan dengan itu, untuk mewujudkan Intan Selaksa di Jawa Timur, Disnak jatim didukung SDM yang cukup mumpuni.

Di antaranya adalah 1.485 orang Inseminator (petugas kawin suntik); 1.051 orang Petugas Pemeriksa Kebuntingan (PKB) dan 399 orang dokter hewan. Dari seluruh petugas, sampai dengan 30 November 2020, terdapat 1445 petugas IB (99%) sudah memiliki sertifikat kompetensi sesuai amanat Permentan 03/2019 tentang Pelayanan Jasa Medik Veteriner.

Sebelumnya, Iswahyudi juga mengatakan, kalau Jatim juga sebagai sentra pelaksanaan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Program itu kemudian dilanjutkan berupa program Sikomandan (Sapi Kerbau KomoditasAandalan Negeri) tahun 2020.

Hingga kini kontribusi Jatim terhadap target Upsus Siwab dan Sikomandan Nasional setiap tahunnya adalah sebesar 43% (1.3 juta ekor) dan Jawa Timur mampu merealisasikan 1.6 juta (125%) ekor setiap tahunnya. Untuk itu, Pemprov Jatim melalui Disnak Jatim berterimakasih pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, yang telah menjadikan Provinsi Jatim sebagai tumpuan pelaksanaan Sikomandan di tingkat Nasional. Apalagi Jatim merupakan provinsi agribisnis dengan potensi pertanian cukup besar dan lumbung pangan Nasional.

“Adanya daya dukung tanaman padi dan tebu di wilayah Jatim yang melimpah, menjadikan peluang tersendiri bagi ketersediaan hijauan pakan ternak berbasis limbah pertanian untuk meningkatkan efisiensi budidaya ternak di Jawa Timur,” ujar Iswahyudi.

Adapun potensi sumber daya alam peternakan dan produksinya di Jatim, yaitu untuk ternak sapi potong mencapai 4,7 juta ekor yang berkontribusi 27% terhadap populasi sapi Nasional dan menempati peringkat I Nasional. Kemudian, ternak sapi perah sebanyak 287.197 ekor yang berkontribusi 51 % terhadap populasi Nasional, dengan produksi susu segar sebanyak 517.985 ton dan menempati peringkat I Nasional.

Ia juga menyampaikan, saat ini Jatim telah mampu mencukupi kebutuhan daging sapi dalam provinsi. Kebutuhan daging sapi masyarakat Jawa Timur kurang lebih 95.283 ton sedangkan produksi mencapai 99.340 ton. “Dari jumlah itu, maka Jatim surplus daging sapi sebanyak 4.060 ton, selain itu memasok sapi siap potong ke luar provinsi yang merupakan bagian dari surplus ternak di Jatim. Meski secara Indonesia sampai saat ini masih mengalami defisit pasokan daging sapi, maka Jatim sebagai daerah penyangga kebutuhan daging sapi Nasional harus tetap dipertahankan,” katanya.[rac]

Tags: