Akses Jalan Antar Desa Terputus

26-banjir2Sungai Avur Kuwu Tak Mampu Tampung Air
Tuban, Bhirawa
Selain membuat banjir pada sejumlah jalan di kota, tingginya intensitas hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Tuban ternyata juga mengakibatkan banjir bandang di sejumlah wilayah. Hingga kini empat kecamatan terendam, yaitu Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Total ada 13 desa di empat kecamatan tersebut yang terendam. Sembilan di antaranya terisolir, yakni berlokasi di Kecamatan Soko dan Rengel.
Banjir badang ini juga memutus akses jalan penghubung antar desa di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang.  Ketinggian air di sana hampir mencapai 1 meter setelah Sungai Avur Kuwu yang berada tak jauh dari DAS Bengawan Solo tak mampu menampung debit air. Akibatnya warga tidak bisa melintas di jalan tersebut, akses macet.
Dari data yang dapat dihimpun Bhirawa, banjir bandang yang memutuskan akses jalan penghubung beberapa desa di Kecamatan Plumpang selain dari pegunungan kapur yang sudah tidak bisa menyerap air lagi, juga berasal dari luapan Sungai Avur Kuwu yang tidak bisa menampung debet air kiriman dari wilayah pegunungan setelah terjadi hujan deras.
“Sudah tiga hari banjir ini terjadi, tidak bisa langsung surut. Begitu mau surut, hujan datang lagi dan membuat banjir tambah besar dan meluas,” Kata Supandi, salah satu Warga Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang, Selasa (25/2).
Akses jalan penghubung antar desa yang terputus karene luapan banjir bandang di antaranya Desa Klotok, Desa Bandungrejo dengan Kecamatan Plumpang dengan kedalam antara 50-100 cm dan panjang lebih dari 200 meter membuat sebagian masyarakat tidak bisa beraktivitas secara maksimal.
“Solusinya harus memutar, meski jalan yang di tempuh lumayan jauh,” terang Supandi saat berada di lokasi banjir .
Lebih lanjut diterangkan, kalau banjir bandang yang sampai merendam akses jalan penghubung antar desa tersebut sudah kerap terjadi. Hampir setiap terjadi hujan deras dengan waktu yang lama di wilayah pegunungan yang kondisinya sudah banyak yang gundul itu, pasti Sungai Avur Kuwu itu tidak bisa menampung debet air.
Diperkirakan, jika hujan deras masih terus terjadi dimungkinkan air baru bisa surut dalam waktu sepekan ke depan. Apalagi tidak ada pembuangan untuk air banjir bandang yang merendam akses jalan itu, selain melalui saluran Sungai Avur.
Sementara itu Ikhsan, warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel mengatakan, persediaan makanan keluarganya sudah habis. Saat ini, dia dan warga lainnya dihadapkan dengan permasalahan persediaan air bersih. Untuk kebutuhan sehari-hari ada warga yang menggunakan air banjir.
Sebagian warga mengungsi ke tempat sanak saudara, namun sebagian lainnya memilih tetap tinggal di rumah dengan alasan menjaga harta benda.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Joko Ludiono mengatakan, banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Tuban saat ini sudah masuk Siaga III. Ketinggian air sudah di atas 8,08 phiechscaal. BPBD Tuban, kata Joko, segera mendirikan posko banjir di Kantor Kecamatan Rengel dan Markas Koramil Rengel. Setelah posko berdiri, bantuan segera dikirim. [hud]

Rate this article!
Tags: