Akses Jalan ke Bromo Tertimbun Longsoran

Warga Desa Ngadas dan Desa Gubuk Klakah, saat membersihkan longsoran tanah di akses jalan yang menghubungkan kedua desa setempat. [yoyok cahyono/bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Malang, telah membuat beberapa akses jalan penghubung antar desa putus, akibat tanah longsor dan banjir.
Sebelumnya, akses jalan yang menghubungkan kedua dusun di wilayah Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, pada (30/1). Kini akses jalan yang menghubungkan Desa Gubuk Klakah dan Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, kabupaten setempat putus, akibat tertutup longsoran tanah tebing.
Dengan putusnya jalan di kedua desa di wilayah Kecamatan Poncokusumo tersebut, maka warga tidak bisa melakukan aktifitas. Dan bahkan, para wisatawan yang akan ke Gunung Bromo melalui Desa Ngadas, untuk sementara tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Sedangkan tanah yang menutup jalan itu, dari tebing yang berada di Wedi Ireng, Desa Ngadas.
“Akses jalan tertutup longsoran tanah,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Iriantoro, Kamis (2/2) kemarin.
Menurut Iriantoro, longsoran tanah tebing itu, persis berada disamping jalan raya, sehingga secara otomatis memutus jalur transportasi Desa Ngadas dan Desa Gubuk Klakah.
“Karena material longsor tersebut menutup keseluruhan badan jalan, dan mengakibatkan akses jalan terputus,” paparnya. Selain itu, kata dia, tidak hanya warga di dua desa tersebut terganggu dalam mengirim hasil pertaniannya ke pusat Ibu Kota Kecamatan Poncokusumo. Hal itu juga akses jalan di kedua desa tersebut, akses jalan satu-satunya menuju wisata Gunung Bromo dari wilayah Kabupaten Malang. Iriantoro menjelaskan, tebing yang longsor itu sepanjang kurang lebih 20 meter dengan elevasi atau ketinggian sekitar 7 meter.
Lebih lanjut menurut Iriantoro, pihaknya sudah melakukan melakukan assessment atau pendataan. Selanjutnya, BPBD bersama warga setempat dan Muspika Poncokusumo melakukan kerja bakti membersihkan material longsoran dengan menggunakan alat berat.
“Jalan harus dibuka secepatnya, karena akses jalan satu-satunya warga kedua desa itu menuju ke wilayah pusat Ibu Kota Kecamatan,” ungkap Iriantoro. Ditegaskan, dengan adanya upaya gotong royong antara BPBD dengan warga setempat, maka tidak berapa lama jalan yang sempat putus tersebut sudah bisa dilewati roda dua. Sehingga pihaknya akan terus melakukan pembersihan sampai jalur normal kembali. Dengan begitu roda perekonomian warga tidak terhambat sampai terlalu lama. [cyn]

Tags: