Akses Jalan ke Wisata Religi Ditutup Keranda Mayat

Warga desa Kebunagung, Kecamatan Kota Sumenep melakukan aksi demo dengan menutup jalan akses menuju tempat wisata religi Asta Tinggi dengan keranda mayat. [sul/bhirawa]

Warga desa Kebunagung, Kecamatan Kota Sumenep melakukan aksi demo dengan menutup jalan akses menuju tempat wisata religi Asta Tinggi dengan keranda mayat. [sul/bhirawa]

Sumenep, Bhirawa
Puluhan warga desa Kebunagung, Kecamatan Kota Sumenep melakukan aksi demo dengan menutup jalan akses menuju tempat wisata religi Asta Tinggi. Pasalnya, selama 2 tahun terahir ini jalan tersebut tidak diperbaiki, akibatnya setiap terjadi hujan jalan itu tergenang air, bahkan air masuk kerumah warga sekitar. Aksi demo yang dipimpin langsung kepala Desa Kebunagung, Fajar Nur Alam itu menutup jalan dengan poster yang bertuliskan kecaman terhadap pemerintah dan memasang keranda mayat ditengah jalan.
Kepala Desa Kebunagung, Fajar Nur Alam mengatakan, aksi demo ini merupakan bentuk protes terhadap pemerintah yang selama ini tidak memperhatikan masyarakat, dimana jalan akses menuju wisata religi ini tidak diperhatikan, bahkan air tidak hanya menggenangi jalan, melainkan masuk kedalam rumah warga setempat. “Ini merupakan bentuk protes dan kekecewaan kami. Jalan ini sudah dua tahun tidak diperbaiki, kondisi jalan rusak dan air menggenang kedalam rumah warga,” kata Fajar Nur Alam, Selasa (29/4).
Menurut Fajar, jalan ini merupakan akses jalan ke empat kecamatan yakni Rubaru, Dasuk, Ambunten dan Pasongsongan. Jalan tersebut akses jalan orang banyak, tapi kenapa pemerintah tidak pernah memperhatikannya. “Jalan ini merupakan akses ke empat kecamatan, bukan hanya ke tempat wisata, tapi rupanya pemkab tidak mendengarkan penderitaan warga,” paparnya.
Dia mengaku sudah berapa kali mengajukan perbaikan jalan itu ke pemerintah namun tidak ada jawaban yang pasti. Alasan yang diberikan pemkab tidak logis, padahal kondisi jalan ini benar-benar memprihatinkan. “Kami sudah berapa kali mengajukan perbaikan jalan ini ke pemkab, tapi tidak pernah ditanggapi,” ujarnya.
Dia mengancam, akan melakukan aksi yang lebih parah lagi jika tidak ada tanggapan serius dari pemerintah. “Jangan salahkan warga jika lebih brutal lagi. Ini hanya menutup, bisa jadi lebih parah dari ini,” tuturnya.
Dia berharap, pemerintah tidak hanya memperbaiki jalannya, melainkan saluran air dikanan dan kiri jalan sehingga air tidak menggenangi jalan. “Harapan kami saluran air juga diperbaiki lah,” harapnya. [sul]

Tags: