Akses Keuangan Jatim Terganjal Ekonomi Syariah

Kepala OJK Regional IV Jatim, Sukamto.

Kepala OJK Regional IV Jatim, Sukamto.

Surabaya, Bhirawa
OJK Regional IV Jatim mencatat permasalahan yang dihadapi pada pengembangan akses keuangan di Jatim adalah pengembangan ekonomi syariah, dimana Jatim memiliki kegiatan ekonomi yang tinggi dan 36,65 juta penduduk adalah muslim. dengan kultur dan geografinya merupakan wilayah yang ideal sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala OJK Regional IV Jatim, Sukamto, pada acara Arahan dan Laporan Pelaksanaan Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Jatim (TPAKD Jatim) di Ballroom Hotel JW Marriott, Selasa (27/12/2016).
Dalam perkembangan ekonomi syariah yang cukup pesat tersebut, sambung dia, pemerintah mempunyai agenda besar dan mempersiapkan diri menjadikan Jatim sebagai barometer perbankan syariah nasional.
“Walaupun perkembangan keuangan syariah di Jatim cukup pesat namun pembiayaan kepada UMKM belum sepenuhnya terpenuhi oleh perbankan syariah,” ulas dia.
Kata Sukamto, OJK telah berupaya meningkatkan peran perbankan syariah melalui beberapa program kerja, diantaranya dengan melakukan distribusi buku kumpulan bisnis dan keuangan syariah kepada stakeholder. Pada tahun 2017 mendatang OJK akan didistribusikan sebanyak 8.000 buku kepada stakeholder.
Selain itu dalam rangka membantu pengembangan perbankan syariah, ia menambahkan, maka pemwrintah perlu ditingkatkan jumlah BPR/S milik Pemda di wilayah Jawa Timur.
Saat ini sebanyak 12 wilayah di Kabupaten dan Kota di Jatim yang belum memiliki Bank Penjamin Perkreditan (BPR/S).
“Oleh karena itu perlu upaya dan strategi dalam mewujudkan hal tersebut. Target dan sasaran yang akan dilakukan pada tahun berikutnya melakukan pembahasan dengan Pemprov Jatim untuk mewujudkan hal tersebut,” tutur Sukamto mengakhiri. [ma]

Tags: