Aktifitas Tinggi, Warga Kota Rentan Nyeri Sendi

nyeri-sendiSurabaya, Bhirawa
Tingginya aktifitas membuat masyarakat perkotaan rawan terkena penyakit nyeri sendi. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi medik RS.Husada Utama Surabaya dr Indra Tjahjono, Sp.RM mengatakan, osteoarthritis adalah salah satu jenis arthritis yang paling umum terjadi. Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa sakit dan kaku. Pembengkakan juga dapat terjadi pada sendi-sendi tersebut.
“Sendi yang paling sering mengalami kerusakan pada kondisi ini meliputi tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sendi-sendi yang lain juga bisa terserang ini disebabkan faktor keturunan, usia dan obesitas atau kegemukan,” ujarnya
Menurutnya, penyakit yang tergolong degeneratif itu, masyarakat tidak perlu khawatir, pasalnya dapat disembuhkan tanpa melalui operasi. “Prosesnya seperti akupuntur. Awalnya, jarum disuntikkan di lutut yang dirasakan nyeri. Selanjutnya, akan dipasang pen dan dilakukan ultrasone serta dilaser selama 30 menit sehingga nyeri lutut pasien bakal berkurang hingga 30 persen,” jelasnya.
Ia berpesan agar terhindar dari penyakit osteartristis lutut itu, hendaknya setiap orang rajin merawat dan menyayangi lutut. “Caranya dengan mengatur olahraga jangan terlalu berat, serta lakukan deteksi dini pada lutut seperti foto X-ray, MRI scan agar penyakit nyeri tersebut tidak menjangkit ketika usia senja ,” pungkasnya.
Dokter spesialis orthopedi, dr Arief Dian SpOT mengungkapkan, pengapuran tulang biasanya terjadi pada usia di atas 40 tahun. Namun, anak yang sering memakai heels berpotensi mengalami pengapuran lebih cepat. Itu karena bentuknya yang memaksa anak untuk berjalan jinjit.
“Berjalan jinjit itu membutuhkan tekanan yang lebih berat. Padahal, anak di usia 5-10 tahun belum bisa menjadikan jari-jari kakinya sebagai tumpuan tubuh saat mengenakan heels. Itulah yang membuat sendi pada tulang mengalami pengapuran,” kata Arief
Akibatnya, lanjut Arif, anak bakal sering merasakan nyeri pada beberapa bagian kaki. Misal, pada pangkal jari kaki. Selain itu, tumit juga bakal sering mengalami nyeri yang berlebih. Hal itu karena pemakaian heels memaksa ujung kaki menjadi tumpuan tubuh saat berjalan.
“Jika diabaikan, akibatnya bisa fatal. Anak bisa mengalami nyeri yang luar biasa. Akibatnya, kaki tak bisa digunakan untuk berjalan. Itu karena jari kaki sering dipaksa bekerja keras. Padahal, harusnya anak berjalan dengan seluruh tapak kaki menjadi tumpuan,” bebernya. [dna]

Tags: