Aktifkan Posko Penanganan Jalan Selama H-7 dan H+7

uploads--1--2014--07--76950-i-made-sukartha-kabid-pemeliharaan-jalan-dinas-pu-bina-marga-jatim-1-iniPemprov Jatim, Bhirawa
Dinas PU Bina Marga Jatim kini telah mengaktifkan posko penanganan jalan di 12 UPT Bina Marga se-Jatim terhitung selama h-7 dan h+7. Selama libur Lebaran, posko dijaga petugas dengan dilengkapi peralatan jalan untuk penanganan darurat apabila terjadi bencana yang tidak terduga, seperti longsor.
“Jadi sewaktu-waktu ada kejadian berkaitan dengan infrastruktur jalan provinsi, akan dilakukan perbaikan,” kata Kabid Pemeliharaan Jalan, Made Sukartha yang juga Ketua Posko Penanganan Jalan, Selasa (22/7).
Secara keseluruhan, lanjut Made, jalan provinsi siap menampung luberan jalan nasional saat arus mudik. Kendati dalam dalam keseharian ruas jalan provinsi sudah padat bahkan sudah ada yang capai batas ambang kapasitas volume (angka kepadatan lalu lintas) yakni 0,75 namun untuk jadi alternatif jalur mudik masih cukup
Untuk mengantisipasi kemacetan di sejumlah ruas jalan. Pemprov Jatim melalui Dinas PU Bina Marga memberikan jalur alternatif sejumlah ruas jalan yang diprediksi bakal menjadi titik rawan kemacetan dan jalur alternatifnya bagi pemudik.
“Banyak ruas jalan yang bakal jadi titikrawan macet yang perlu dapat perhatian, Namun sebetulnya jalur utama untuk lalu lintas mudik itu berada pada jalan ruas nasional. Jika memang terjadi macet, kami ada jalur alternatifnya lewat jalan provinsi,” kata Made.
Untuk jalur dari Surabaya menuju ke Barat yakni lewat Pantura bakal terjadi titik kemacetan di Duduk Sampeyan, Gresik. Menurut Made, terjadinya Bottle Neck (penyempitan jalan) akibat pembebasan jalan yang belum terselesaikan bakal menjadi titik rawan macet.
Jika kemacetan tinggi masyarakat dari Lamongan ke Surabaya bisa ambil jalur altnernatif provinsi mellaui Lamongan-Gedeg Mojokerto atau Babat-Ploso Jombang. Jika jalur Pantura Tuban macet, alternatif yang bisa diambil yakni lewat Pakah, Ponco, dan Jatirejo.
Jalur tengah, dari Surabaya ke Kertosono (perempatan Mengkreng) dan ruas jalan masuk kota Jombang, setelah flyover peterongan ada median jalan agak sempit yang menjadi titik rawan macet. Untuk atasi itu, ia mengimbau pemudik arah Nganjuk dan Madiun bisa melalui Mojokerto-Ploso Jombang atau lewat Jombong Pulorejo menuju Pare, Kediri.
Dari arah Timur, titik rawan macet ada di Pasir Putih Situbondo yang terkadang terjadi benturan lalu lintas dari Probolinggo ke Situbondo. Alternatifnya, bisa melalui jalan provinsi Buduan Bondowoso-Situbondo atau lewat Jember. Namun, untuk jalur Porong-Gempol-Kejapanan kemacetan kerap terjadi karena arus lalu lintas dan volume kendaraan, tidak ada jalur alternatif lain.
”Solusi macet Porong-Gempol hanya bisa diatasi jika jalan tol selesai,” katanya.
Sedangkan jalur Selatan, kata Made, tak terlalu dikhawatirkan macet. “Jalur Selatan itu jalannya berbukit. Dari arah Tengah ke Selatan tidak seberapa padat dan lalulintasnya sepi atau lebih sedikit disbanding jalur tengah dan utara,” katanya.
Untuk itu, dalam persiapan jalur mudik tersebut, Bina Marga berkonsentrasi mengatasi persoalan yang bersifat khusus atau segera agar kerusakan tidak mengganggu pergerakan lalu lintas. Hal ini, ujar dia, karena beberapa kondisi jalan yang rusak jika harus ditangani dengan paket peningkatan jalan atau pemeliharaan berat harus menunggu proses lelang untuk mencari penyedia jasa atau kontraktor pelaksana.
“Proses itu butuh waktu lama. Sehingga pada saat mudik pekerjaan itu justru baru mulai, jadi perbaikan jalan hanya pemeliharaan saja,” katanya. Untuk pemeliharaan rutin berupa tambal lubang, pemerataan gelomang, tetap dilaksanakan seperti biasa bahkan saat waktu mudik selama H-7 hingga H+7, namun pelaksanaan disesuaikan keramaian arus mudik. “Kalau lalu lintas agak sepi baru kita perbaiki,” ujarnya.
Sedangkan proses perbaikan jalan yang rusak berat mulai hari ini telah dihentikan pengerjaannya. “Seperti tahun sebelumnya arus puncak mudik lebaran H-7 hingga H+7 semua penanganan kegiatan gunakan alat berat sementara dihentikan. Semua galian pelebaran kalau ada ditutup. Alat-alat digudangkan sehinga tidak menimbulkan macet,” katanya. [rac]

Keterangan Foto : Kabid Pemeliharaan Jalan, Made Sukartha.

Tags: