Aktivis AMPI Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Suramadu

2-demoSurabaya, Bhirawa
Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 2000 oleh kepemimpinan Presiden Jokowi, mendapat penolakan keras dari warga Indonesia. Di Surabaya, puluhan orang dari Aliansi  Mahasiswa Peduli Indonesia (AMPI) Universitas Trunojoyo (Unijoyo) Bangkalan Madura, Rabu (19/11) melakukan aksi unjuk rasa (unras) menuntut penurunan harga BBM.
Aksi yang berlangsung diruas Jl Tol Suramadu sisi Surabaya tersebut, dilakukan karena akses jalan penghubung Surabaya dengan Pulau Madura ini, sebagai akses jalan nasional milik Pemprov Jatim. Dengan harapan aksi orasi ini dapat didengar oleh Pemerintah, sehingga aspirasi dapat diteruskan ke Pemerintah pusat.
Ragil Satrio selaku koordinasi aksi unras mengatakan, orasi yang dilakukan puluhan mahasiswa AMPI tiada lain untuk menyuarahkan kebijakan kepemimpinan Pemerintahan Presiden Jokowi dalam menaikkan harga BBM. Sebab, kenaikan BBM merupakan penindasan yang dilakukan Pemerintah oleh bangsanya sendiri.
“Kami dari AMPI, dengan aksi ini menolak keras kenaikan harga BBM oleh Pemerintah Jokowi. Ini merupakan simbol perlawanan untuk menyuarakan suara rakyat yang ditindas di negeri sendiri,” tegas Ragil dalam orasinya, Rabu (19/11).
Ragil menilai, Pemerintah seharusnya meningkatkan kesejahteraan rakyat dibidang kesehatan dan pangan. Bukannya menaikkan harga BBM sebesar Rp 2000. Terlebih lagi, masih kata Ragil, kenaikan harga BBM akan dirasa memberatkan bagi para sopir angkot. “Dimana hati nurani Pemerintah? Kalau harga BBM saja dinaikkan,” ungkap Ragil.
Selain melakukan aksi dengan berbagai poster penolakan kenaikan harga BBM, mereka (Mahasiswa) juga melakukan aksi penolakan dengan merobek gambar Jokowi sebagai simbol penghinaan terhadapnya. Dijelaskan Ragil, aksi keras yang dilakukan ini semata-mata untuk memperjuangkan suara rakyat kecil.
“Perobekan gambar Jokowi merupakan simbol ketidakadilan yang dilakukan Pemerintah Jokowi terhadap rakyat kecil. Dikalah rakyat mengeluh-eluhkannya sebagai pemimpin yang dapat mensejahterahkan kehidupan rakyat, nyatanya malah membuat rakyat sengasara dengan menaikkan harga BBM,” katanya.
Diakhir orasinya, mahasiswa ini meletakan Bendera merah putih yang diletakan dipagar pemisah jalur yang sengaja diletakan miring dan memberikan penghormatan menggunakan tangan kiri. Ini sebagai wujud kepemimpinan Jokowi yang tidak becus, dan menyengsarahkan kehidupan rakyat kecil.
“Mari semua,  kita lakukan penghormatan menggunakan tangan kiri terhadap bendera merah putih yang kita letakan miring, sebagai wujud ketidakbecusan pemimpin negara kita,” cetusnya sambil meletakan gambar Jokowi disebelah Bendera. [bed]

Tags: