Bangkalan, Bhirawa
Ribuan pendemo yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli Ra Fuad (Gempur), menggelar aksi ke kantor DPRD Bangkalan, Senin (29/12). Dalam aksinya mereka menuntut agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendahulukan praduga tak bersalah terhadap kasus yang membelit Fuad Amin.
Mereka menilai bahwa kasus yang membelit Ra Fuad (panggilan akrab Fuad Amin) adalah akibat dari jebakan elit politik. Karena, bagaimanapun Ra Fuad adalah guru masyarakat Bangkalan. Berkat kepemimpinannya pembangunan di kabupaten Bangkalan bisa berkembang pesat.
Selain itu, pemerintahan berjalan aman dan kondusif. “Bagaimana pun, Ra Fuad berjasa dalam pembangunan di Bangkalan, selama beliau menjadi bupati Bangkalan selama 10 tahun,” ujar korlap aksi Muskib Abbdullah Abbas.
Abbas juga meminta agar KPK tidak hanya mengkambinghitamkan Ra Fuad. KPK diharapkan juga harus memeriksa kebobrokan di Pertamina selaku pengelola tunggal Migas di negeri ini. “Kami mendukung KPK, namun jangan tebang pilih. Semua harus transparan, jangan sampai ditunggangi kepentingan politik, dan menguntungkan golongan tertentu,” ungkapnya.
Sebab bagaimanapun Ra Fuad sangat berjasa dalam pembangunan di Bangkalan. Sehingga jangan kejelekannya saja yang dibaca. Namun kebaikannya juga bisa dijadikan pertimbangan bagi para penegak hukum. “Jadi banyak segi positifnya, jangan hanya kejelakannya yang diblow up,” imbuhnya.
Sementara itu, aksi ribuan massa yang mengatasnamakan Gempur ini membuat jalan Soekarno-Hatta lumpuh total selama dua jam. Sebab, ratusan massa yang melakukan long march menutup ruas jalan dua arah. Aksi tersebut mendapatkan pengamanan 120 aparat gabungan dari kepolisian dan TNI.
Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Fatkurrahman, di hadapan pengunjuk rasa menyatakan mendukung aksi para pendemo. “Yang kehilangan bukan masyarakat, namun anggota dewan juga merasa kehilangan tapi kita serahkan semuanya ke KPK, dan berharap proses hukum yang menjerat Fuad Amin cepat selesain,” ujarnya. [mb6]
Keterangan foto : Ribuan pendemo dukung Fuad Amin.
