Aktivis Mahasiswa Sumenep Tuntut Kadisdik Mundur

7-FOTO A  sul-demo disdikSumenep, Bhirawa
Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) menuntut kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Ahmad Sadik, mundur dari jabatannya. Pasalnya, orang nomor satu di Disdik itu dinilai tidak mampu menjalankan tugas sebagai kepala dinas, sebab banyak persoalan yang muncul beberapa tahun terakhir ini di antaranya pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2013.
Mereka membawa poster dan spanduk dengan tulisan kecaman terhadap kepala Dinas Pendidikan. Salah satunya, ‘Para Kepala Sekolah Bertanggungjawab atas Penggunaan DAK 2013 sebesar 298.000.000’, ‘Disdik Tidak Bertanggung jawab atas Penyelenggaraan DAK 2013’, ‘DAK 2013 Antara Kehormatan atau Uang’ dan ‘Mendesak kepada kepala Disdik untuk Segera Turun dari Jabtannya karena Sudah Gagal Menjalankan Roda Pendidikan di kabupaten Sumenep’.
Korlap aksi Mahasurya, Bisri menuding ada kongkalikong antara Disdik Sumenep dengan dua lembaga sekolah di kecamatan Pragaan dan Bluto sebagai penerima DAK 2013 yang tidak tepat sasaran. Bahkan, Disdik terkesan cuci tangan dalam kasus realisasi DAK tersebut. “Lebih baik kepala Dinas Pendidikan Sumenep mundur dari jabatannya karena realisasi DAK 2013 tidak sesuai juknis dan Disdik membiarkan saja,” kata Bisri, Kamis (18/12).
Menurutnya, salah satu bukti terjadi kongkalikong, Disdik menerima surat pertanggung jawaban (SPJ) realisasi aK 2013 dari dua lembaga pendidikan tersebut, padahal pelaksanaan DAK itu tidak sesuai juknis. “Harusnya, kalau memang pelaksanaannya diketahui tidak sesuai juknis, Disdik menolak SPJ dari dua lembaga sekolah itu, tapi kenapa menerimanya, ini kan sama halnya melindungi mereka,” ujarnya.
Sementara itu, kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Ahmad Sadik melalui Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen), Nurul Hamzah menyampaikan, realisasi proyek DAK 2013 di dua lembaga sekolah itu sudah ditangani Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Realisasi DAK 2013 di dua lembaga sekolah sebagaimana disampaikan mahasiswa itu sudah ditangani BPKP, jadi kami menunggu hasil dari BPKP,” terang Nurul Hamzah.
Usai menerima penjelasan dari pihak Disdik, puluhan mahasiswa itu langsung membubarkan diri dengan berjalan mundur sebagai bentuk protes atas mundurnya dunia pendidikan di bumi Sumekar ini dan menjadi alat memperkaya diri para pejabat Disdik. Sebelumnya, penyelenggaraan program DAK 2010 juga dikeluhkan banyak pihak karena tidak direalisasikan sesuai petunjuk teknis (juknis). [sul]

Teks foto: Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) berunjuk rasa, menuntut kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Ahmad Sadik, mundur dari jabatannya.

Tags: