Aktivis PMII Jombang Minta Elite Politik Berdamai

Aksi damai mahasiswa Jombang di utara Perempatan Kebon Rojo Jombang terkait situasi sosial politik dalam negeri, Sabtu sore (25/05). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jombang menggelar aksi damai di utara Perempatan Kebon Rojo, Jombang, Sabtu sore (25/05). Mereka meminta para elit politik berdamai dengan cara bertemu dan berdialog pasca peristiwa kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta.
Mohammad Irham, salah satu peserta aksi mengatakan, saat ini para elit politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 bisa saling mengunjungi untuk meredam masing-masing pendukung di bawah.
“Karena pendukung ini sudah terlanjur terprovokasi, walaupun elit politik sudah sebagian sudah mengklarifikasi terkait aksi kemarin,” ujar Mohamad Irham saat diwawancarai di sela aksi.
Mahasiswa menilai, kerusuhan yang terjadi pada aksi 22 Mei di Jakarta itu dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia melanjutkan, dengan kondisi seperti itu, elit politik diminta dapat bertemu. Jika masih buntu, diharapkan ada pihak yang dapat menjadi jembatan bertemunya para elit politik tersebut.
“Mungkin ada beberapa orang yang bisa menjadi fasilitator untuk memediasi para elit politik,” lanjutnya. Mahasiswa juga meminta kepada seluruh elit politik agar tidak melakukan polarisasi terhadap dua institusi keamanan negara yakni, TNI dan Polri. Mohammad Irham menilai, saat ini ada upaya untuk mempolarisasi antara TNI dengan Polri.
“Harapannya jangan seperti itulah, karena TNI dan Polri ini sebagai alat keamanan negara, sebagai dua institusi yang sangat erat hubungannya, kalau dipolarisasi akan berbahaya,” terangnya.
Selain itu, terkait perkembangan sosial politik yang ada sekarang ini, mahasiswa juga menyampaikan enam tuntutan seperti mengajak semua elemen masyarakat Jombang menjaga keutuhan NKRI, mengajak semua masyarakat Jombang untuk menumbuhkan rasa cinta kasih dan damai pada bulan suci Ramadhan untuk ibu pertiwi, menolak semua aksi inkonstitusional, aksi rusuh yang dapat mengancam keutuhan NKRI, mendukung penuh pihak keamanan TNI-Polri untuk menjaga persatuan dan keutuhan NKRI, mendukung dan meminta Polri untuk mengusut dan menindak tegas segala tindakan yang melanggar hukum yang mengancam NKRI, dan meminta aparat keamanan untuk menciptakan rasa damai dalam negeri. [rif]

Tags: