Aktivis Seratu Tolak Mega Proyek Umbulan Kabupaten Pasuruan

Ratusan massa koalisi aktivis Seratu saat berunjuk rasa di lokasi pemasangan pipanisasi proyek umbulan di Jl Raya Desa Pleret, Kec Pohjentrek, Kab Pasuruan, Senin (8/1) kemarin.

(Dituding Hanya Mengeksploitasi)

Pasuruan, Bhirawa

Ratusan massa dari koalisi aktivis Serikat Rakyat Tolak Umbulan (Seratu) berunjuk rasa di lokasi pemasangan pipanisasi proyek umbulan di Jl Raya Desa Pleret, Kec Pohjentrek, Kab Pasuruan, Senin (8/1) kemarin. Aktivis mendesak agar proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Umbulan dihentikan secepatnya. Pasalnya, proyek strategis nasional itu dianggap merugikan masyarakat Pasuruan. Lantaran eksploitasinya tanpa meninjau dampak lingkungan. ‘’Proyek umbulan yang mencapai triliunan rupiah ini tidak transparan. Karena hingga kini dokumen MoU SPAM Umbulan tak ada kejelasan. Jelas proyek ini hanya mengeksploitasi air umbulan di Pasuruan, tanpa melihat langsung dampak lingkungannya,’’ ujar Suryono Pane, Kordinator Seratu di lokasi unjuk rasa. Tak hanya itu, ia juga menuding ada komersialisasi air umbulan yang keuntungannya lebih banyak dinikmati oleh investor swasta. Bahkan, mega proyek itu tidak memperhatikan hak-hak masyarakat. ‘’Kami minta agar dokumen mulai lelang, klarifikasi hingga penetapan pemenang dibuka ke publik. Termasuk klarifikasi hingga penetapan pemenang. Yang lebih ironi, dokumen SPAM tak pernah dibuka atas kerjasama pemerintah dan badan usaha swasta. Termasuk antar Pemkab Pasuruan dengan Pemprov Jatim,’’ papar Suryono Pane. Pane menegaskan dengan dibukanya dokumen, dipastikan masyarakat dapat mengetahui hal-hal yang menguntungkan maupun merugikan yang diterima pemerintah Kabupaten Pasuruan. Tentu saja, akibat aksi aktivis Seratu itu membuat jalan provinsi yang menghubungkan Pasuruan-Malang lumpuh total hingga setengah jam lebih. Termasuk juga saat aksi berlangsung, proses pengerjaan proyek SPAM terhenti. Terpisah, Asisten I Pemkab Pasuruan, Anang Wijaya mengatakan semua aspirasi dari aksi Seratu ditampung terlebih dahulu. Selanjutnya disampaikan ke Provinsi Jatim. ‘’Proyek umbulan merupakan proyek strategis nasional. Semua aspirasinya akan kami sampaikan ke Provinsi Jatim. Karena proyek umbulan merupakan tanggung jawab pemerintah pusat,’’ ucap Anang Wijaya. [hil]

Tags: