Aktivitas Bromo Naik Turun, TNBTS Larang Pengunjung

Gunung Bromo

Gunung Bromo

Probolinggo, Bhirawa
Aktivitas vulkanik Gunung Bromo masih naik turun dan hingga kini masih berada di level waspada. Para pengunjung diminta menjauhi kawah gunung itu dalam radius 1 kilometer.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terekam getaran terjadi terus menerus atau tremor Gunung Bromo, amplitudo maksimal (amak) antara 5-10 milimeter. Jumlah ini melebihi getaran amplitudo maksimal yang biasanya hanya sebesar 0,5-1 milimeter. “Amplitudo tremornya membesar dari biasanya, tetapi status gunung tetap waspada,” kata petugas jaga pos pemantau PVMBG Gunung Bromo Ahmad Subhan, Senin (16/11).
Peningkatan gempa tremor di Gunung Bromo tidak terkait peningkatan aktivitas gunung manapun termasuk Gunung Raung maupun Gunung Rinjani. Apa yang terjadi di Gunung Bromo ini murni merupakan aktivitas gunung tersebut.
Meski di Gunung Bromo terjadi peningkatan aktivitas, kawasan wisata tersebut tidak ditutup dari kunjungan wisatawan. Bahkan saat ini, kunjungan wisatawan masih ramai dan normal seperti biasanya. Mereka tidak terpengaruh adanya peningkatan aktivitas vulkanik gunung Bromo.
Walaupin objek wisata nasional ini tetap dibuka untuk wisatawan, pengunjung tetap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Saat ini, petugas sudah memasang imbauan dan peringatan-peringatan terkait peningkatan aktivitas Gunung Bromo. Mereka juga harus mematuhi larangan yang telah ditetapkan untuk tak mendekati kawah Bromo hingga radius 1 kilometer.
“Kami sudah memasang tanda peringatan. Pengunjung harus lebih waspada dan dilarang mendekat ke bibir kawah Gunung Bromo,” kata Subhan.
Kepala TNBTS Ayu Dewi Utari dikonfirmasi terpisah mengatakan pihaknya telah memasang rambu-rambu larangan di tangga menuju kawah Bromo untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan terutama imbauan untuk tidak mendekat sejauh 1 kilometer.
Ada 4 rambu yang dipasang di pintu dan batas tangga Bromo. Kendati demikian, pihaknya juga menerjunkan sebanyak 10 orang petugas secara bergilir di lokasi tangga menuju kawah Bromo untuk memastikan tidak ada satu pun pengunjung yang menerobos dan naik ke kawah Bromo. “Status Bromo tetap waspada, saat ini kita intens berkoordinasi dengan pihak PVMBG dan pihak terkait,”  tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, aktivitas Gunung Bromo ini selalu terjadi pada siklus  5 tahunan, di mana terakhir kali Gunung Bromo erupsi dan meletus pada 2010 kemarin. Dan aktivitasnya merupakan yang paling besar selama ini. Pada 2015 ini merupakan tahun yang kelima dalam sejarahnya, bahwa Gunung Bromo akan erupsi kembali, sehingga pihaknya berharap warga waspada. “Begitu terjadi sesuatu akan Gunung Bromo warga sudah siap untuk dieksekusi ke tempat penampungan yang sudah disediakan, ” tambahnya. [wap]

Tags: