Aktivitas Ekspor Lesu, Stok Garam Melimpah di Kabyupaten Pasuruan

Petani garam saat melakukan aktivitas ditambaknya. Saat ini, stok garam di wilayah Kabupaten Pasuruan melimpah.

Pasuruan, Bhirawa
Stok produksi garam tahun 2019 lalu di Kabupaten Pasuruan ternyata belum sepenuhnya terserap pasar. Saat ini, sisa stok itu masih mencapai sekitar 900 ton.

Banyaknya stok tersebut terdata sampai akhir Mei lalu. Bahkan, sisa stok garam itu masih disimpan di rumah-rumah petambak.

“Belum semua stok hasil produksi garam tahun lalu habis. Dan masih ada sisa karena belum terserap pasar,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Slamet Nurhandoyo, Selasa (23/6).

Selain stoknya melimpah, garam yang biasanya terserap di perusahaan untuk produksi juga terbatas. Hal itu dikarenakan kondisi ekonomi dan pasar ekspor tengah lesu.

“Stok garam sampai saat ini masih ada, karena ekspor garam juga tengah lesu. Sehingga, semangat petambak memang agak menurun,” kata Slamet Nurhandoyo.

Tak hanya itu, harga jual garam di pasaran juga masih rendah. Ditingkat petambak, harga garam masih Rp 350 per kilogram. Harga tersebut masih lebih rendah dibandingkan saat puncak musim garam tahun 2018, yang mencapai di atas Rp 1.000 per kilogram. [hil]