Aktivitas Salah Sebabkan Nyeri Tubuh

Mengangkat beban berat memicu seseorang terkena nyeri.

Mengangkat beban berat memicu seseorang terkena nyeri.

Surabaya, Bhirawa
Banyaknya kasus nyeri membuat seseorang berhati-hati dalam melakukan aktiivtas. Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUD dr Soetomo dr Laura Djuriantina menyatakan, aktivitas sehari-hari bisa menyebabkan nyeri punggung hingga kronis. Di RSU dr Soetomo, nyeri punggung bawah adalah 10 penyebab penderita datang ke poli rawat jalan.
“Di poli rawat jalan RSU dr Soetomo, nyeri punggung bawah adalah 10 penyebab penderita datang. Di Indonesia, menempati peringkat ke-3 dari 10 penyakit terparah setelah stroke dan epilepsi. Jadi harus ada perhatian khusus,” kata Laura.
Laura menjelaskan, umumnya seorang ibu mencuci seperti mengucek dengan postur tubuh berjongkok yang tidak nyaman. Padahal postur jongkok rentan terjadinya cedera pada otot di daerah tulang belakang dan berakibat sakit pada punggung bagian bawah. Gejalanya adalah nyeri yang menusuk, kelenturan tubuh berkurang dan tidak mampu berdiri dengan tegak. “Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan seperti menjaga berat badan seimbang, olahraga secara teratur. Seperti olahraga yoga, senam atau renang. Sebab renang mampu menggerakkan semua otot di tubuh,” tegasnya.
Di Indonesia, angka prevalensi kejadian nyeri punggung bawah belum diketahui pasti. Namun diperkirakan banyak dialami masyarakat antara 7,6%-37% dari populasi. Sementara untuk memperingan ibu-ibu agar tidak mengucek dengan jongkok, ia menyarankan memakai mesin cuci atau mengatur tempat duduk yang tepat. ”Minimal ini bisa membantu menjaga kesehatan dan posisi tubuh saat duduk,” ucapnya.
Sementara ahlii kesehatan dr. Dwi Pantja Wibowo, SpAn KIC-KMN mengingatkan, saat nyeri masih menyerang sekalipun telah mengonsumsi obat pereda nyeri, maka waspadailah ada yang salah dengan fungsi organ di tubuh. “Pemberian obat khususnya anti nyeri memiliki tujuan tak hanya menghilangkan nyeri, tetapi juga menghilangkan sebab nyeri. Bila nyeri tidak kunjung sembuh, berarti ada yang salah di tubuh,” ujarnya.
Dia mencontohkan, nyeri di bagian perut kanan bawah yang tak kunjung sembuh sekalipun telah mengonsumsi obat anti nyeri, ternyata bisa menjadi pertanda masalah di usus buntu. “Di satu sisi, nyeri sebagai pemberi tanda untuk menghindar atau tanda penyakit. Misalnya, sakit di perut kanan bawah, karena sakitnya ketahuan ada radang namanya usus buntu,” ujarnya
Oleh karena itu, Pantja menyarankan kita tak mengabaikan nyeri yang terus berkepanjangan. “Kalau nyeri dibiarkan berkepanjangan bisa menyebabkan gangguan lain misalnya psikologis jadi terganggu, tidak bisa tidur, dan lainnya. Sebaiknya segera tangani, jangan biarkan berkepanjangan. Konsultasikan segera,” tutur Pantja. [dna]

Rate this article!
Tags: