Akumulasi Kebocoran Sebabkan Ledakan Besar

Kepala PMK Kota Batu, Santoso Wardoyo, menunjukkan hasil analisanya terkait ledakan gas elpiji untuk kemudian diserahkan kepada penyidik di kepolisian.

Kepala PMK Kota Batu, Santoso Wardoyo, menunjukkan hasil analisanya terkait ledakan gas elpiji untuk kemudian diserahkan kepada penyidik di kepolisian.

Kota Batu, Bhirawa
Terkait penyelidikan terjadinya ledakan gas elpiji di gudang Jl.Abdul Rahman Gg II Kota Batu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Batu juga turut aktif membantu penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Dari analisa yang dilakukan, sebuah ledakan besar di TKP itu tidak mungkin terjadi hanya karena kebocoran kecil. Apalagi ledakan tersebut sanggup menghancurkan tembok di beberapa gedung yang ada di sekitarnya.
Kepala UPT PMK Kota Batu, Santoso Wardoyo, mengatakan bahwa ledakan di gudang elpiji itu akan terjadi setelah terjadi akumulasi kebocoran gas elpiji. Ada pengumpulan gas yang bocor di dalam ruangan yang tidak ada ventilasinya.
Setidaknya kebocoran tersebut berasal dari 4 tabung elpiji ukuran 12 Kg. Prediksi ini diambil dari besarnya ledakan yang diakibatkan kebocoran tersebut. “Kalau kebocorannya hanya dari satu tabung, maka ledakan yang terjadi tidak akan sedemikian besar,” ujar Wardoyo.
Untuk itu, kemarin Wardoyo memberikan hasil analisanya kepada petugas kepolisian. Hal ini untuk dijadikan bahwa pertimbangan dan referensi selama proses penyelidikan. Ada beberapa ciri yang diberikan Wardoyo, untuk mengenali apakah sebuah tabung elpiji yang dijual di masyarakat itu hasil oplosan atau tidak. Di antaranya, ketika melihat kondisi tabung yang tidak mulus, cat banyak yang terkelupas dan penyok-penyok di beberapa bagian. Selain itu segel di bagian atas robek atau kendor.
Kemudian di tabung tidak ada tulisan SNI dan Pertamina. Tabung asli harus memiliki tulisan yang dicap permanen pada bodi tabung dan terbaca jelas. Tabung gas asli 3kg, beratnya 8 kg. Sedangkan tabung gas 12kg beratnya 27,2 kg.
Untuk memastikan keaslian tabung, konsumen sebaiknya menimbang dengan timbangan sendiri (jangan memakai timbangan penjual). Dan ketika timbangan kurang dari berat standar, ada kemungkinan tabung gas palsu atau sudah dikurangi oleh agen/penjual.
Pastikan kondisi plastik segel tertempel kuat di ujung tabung. Terdapat tulisan agen yang tercetak jelas. Jika kondisi plastik segel kendor, mudah digeser dan tulisan nama agen tidak jelas, ada kemungkinan tabung gas sudah dipalsukan atau disuntik (oplosan). Selain itu karet di dalam saluran gas yang ada di bagian atas harus tebal dan rapi. Jika tidak terdapat karet atau karet tipis, rusak atau tidak ada sama sekali, biasanya merupakan salah satu tanda tabung gas sudah disuntik.
“Selain itu untuk elpiji hasil oplosan, ketika elpiji habis maka akan terdengar suara cairan dari dalam tabung ketika tabung tersebut digoyang. Hal demikian tidak akan terjadi pada tabung elpiji yang non oplosan,” pungkas Wardoyo. [nas]

Tags: