Akun Messenger Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dibajak, Diduga Untuk Menipu

Akun Messenger milik dr Hardadi Erlangga yang dibajak oleh orang tidak bertanggung jawab. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa.
Berbagai bentuk penipuan di media sosial (medsos) marak dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga dengan perbuatan mereka itu telah merugikan banyak orang menjadi korban kejahatannya.

Dan korban penipuan tidak hanya dari kalangan masmayarakat biasa, namun juga masyarakat yang memiliki pengaruh, baik dari kalangan akademisi, dokter, pengusaha, tokoh agama, tokoh politik hingga wartawan.

Seperti yang dialami salah satu dokter spesialis penyakit dalam (internist) asal Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, yang mana akun Messenger dibajak seseorang yang diduga akan digunakan untuk melakukan penipuan.

Dan yang bajak itu mengirim pesan kepada salah satu wartawan, bahwa seakan-akan dia sebagai donatur pembangunan tempat ibadah. Dalam pesan tiu, “Maaf ganggu waktu njenengan, barangkali di daerah njenengan ada pembangunan tempat ibadah atau tempat pendidikan Al-Qur’an yang sedang dalam tahap pembangunan, ixni saya dan juga keluarga ada sedikit rezeki mau sodaqohkan untuk membantu pembangunannya, barangkali ada”.

“Dan tidak hanya itu, dia juga mengirim pesan kepada saya, namun juga meminta foto pembangunan tempat ibadah untuk dikirim melalui WhatsApp (WA)-nya, bahkan dia juga memberikan nomor telepon selulernya 081231548014,” tutur salah satu wartawan cetak regional asal Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang Yoyok, Selasa (24/1), saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Namun, lanjut dia, sebelum saya telepon, saya menduga dia akan melakukan penipuan, maka dirinya terlebih dahulu menghubungi dr Hardadi Erlangga SpPD terkait pesan Messenger yang isinya akan membantu pembangunan tempat ibadah.

Sedangkan dari jawaban dokter tersebut, dia menyatakan tidak pernah mengirim pesan untuk membantu pembangunan tempat ibadah kepada siapa pun, termasuk kepada saya. Dan dia juga menyampaikan jika akun Messengernya dibajak orang yang tidak bertanggung jawab.

“Untuk itu, bagi masyarakat yang mendapatkan pesan dari medsos yang meminta bantuan apa saja, yang mengatasnamakan teman, saudara maupun relasi kerja, segera untuk menghubungi terlebih dahulu agar tidak menjadi korban penipuan,” pintah Yoyok.

Sementara itu, pemilik akun Messenger yang dibajak orang yakni dr Hardadi Erlangga SpPD membenarkan, jika akun Messengernya dibajak orang yang tidak bertanggung jawab. Karena selama ini dirinya tidak pernah mengirim pesan kepada siapa pun terkait akan membantu pembangunan tempat ibadah. Dan sudah banyak masyarakat yang menjadi korban pesan yang menggunakan akun saya.

“Bahkan, sudah ada beberapa ibu-ibu Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Malang yang menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan dirinya,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia menegaskan, jika ada kiriman pesan di medsos yang mengatasnamakan dirinya untuk meminta bantuan uang maupun bantuan yang lainnya, jangan percaya, dan segera untuk terlebih dahulu untuk menghubungi saya. Dan jika memang akan melakukan penipuan, maka bisa langsung melaporkannya kepada pihak Kepolisian. Sebab, apa yang dilakukan para pembajak akun itu, arahnya akan melakukan tindak pidana.

“Segera untuk melaporkan para pembajak akun kepada Polisi, karena masyarakat akan menjadi korban penipuan. Hal itu agar pelaku penipuan bisa diamankan Polisi, yang selanjutnya mereka diproses secara hukum,” tandas Hardadi. [cyn.gat]

Tags: