Alami Kekeringan, Pemkab Bondowoso Droping Air Bersih

Warga Kecamatan Tegalampel mempersiapkan wadah untuk mendapatkan air bersih yang disalurkan oleh BPBD Bondowoso. (Ihsan Kholil]

Bondowoso, Bhirawa
Pemkab Bondowoso melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan droping atau penyaluran bantuan air bersih ke beberapa kecamatan di Bondowoso yang mengalami kekeringan, guna membantu masyarakat dalam kebutuhan akan air sehari-hari.
Kepala BPBD Bondowoso, Kukuh Triyatmoko mengatakan pihaknya terus melakukan droping air bersih. Untuk saat ini ada lima kecamatan, yakni Kecamatan Botolinggo, Maesan, Tegalampel, Prajekan dan Cermee. “Yang terdampak kekeringan ada 8 desa yang tersebar di lima kecamatan itu,” ungkapnya, Selasa (11/8).
Kukuh menerangkan, bahwa setiap hari BPBD Bondowoso memberangkatkan dua armada. Dengan kapasitas per armada 5 ribu liter air bersih untuk disalurkan ke tempat yang terdampak kekeringan. “Hari ini kita dropping ke Desa Purnama, Kecamatan Tegalampel, dengan jumlah keluarga yang terdampak ada 135,” jelasnya.
Kata Kukuh, dari jumlah air yang disalurkan ke kecamatan yang alami kekeringan, telah bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. “Karena kita memperhitungkan jumlah penduduk yang mengalami kekeringan. Kita juga sediakan kurang lebih 40 ribu liter per harinya untuk kebutuhan air minum tiap penduduk,” terangnya.
Menurutnya, untuk bencana kekeringan yang terjadi di Bondowoso tahun ini diprediksi akan berakhir pada bulan Oktober 2020 mendatang. “Ini berdasarkan data dari BMKG,” pungkasnya.
Sementara itu, Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jatim mengalami kekeringan sehingga membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menyalurkan bantuan air bersih melalui mobil tangki.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Tectona Jati di Pasuruan, Selasa mengatakan, tujuh kecamatan itu masing-masing Kecamatan Lumbang, Winongan, Pasrepan, Lekok, Gempol, Grati dan Kejayan.
“Kalau jumlah kepala keluarga yang terdampak kami masih belum mendata pasti. Namun yang jelas terdapat 21 desa yang tersebar di tujuh kecamatan itu,” katanya.
Ia mengatakan, terkait dengan kejadian kekeringan itu pihaknya melakukan beberapa langkah seperti melaksanakan distribusi air bersih dengan menggunakan APBD Kabupaten Pasuruan.
“Kami juga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim terkait dengan bantuan air bersih yang saat ini masih belum tercover oleh APBD Kabupaten Pasuruan,” urainya.
Kemudian, kata dia, pihaknya juga mendorong kepada pihak swasta melalui dana corporate social responsibility (CSR) untuk membantu air bersih ke desa yang mengalami kekeringan.
“Pengiriman bantuan air bersih tidak hanya dilakukan pada pagi dan siang hari, karena pada malam hari kami juga melakukan pengiriman distribusi air bersih kepada masyarakat yang mengalami kekeringan,” ujarnya. [san.hil]

Tags: