Alami Kendala, BPBD Perbaiki EWS di Magetan

Kalaksa BPBD Jatim, Suban Wahyudiono bersama Bupati Magetan, Suprawoto meninjau early warning system tanah longsor di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Minggu (5/1).

Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometereologi
Surabaya, Bhirawa
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono bersama Bupati Magetan, Suprawoto meninjau early warning system (EWS) tanah longsor di dua daerah rawan bencana hidrometereologi di Kabupaten Magetan, Minggu (5/1).
Suban menjelaskan, dua daerah itu yakni di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan dan di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Pengecekan ini, sambung Suban, guna mematikan EWS tanah longsor yang ada di dua Desa itu berjalan lancar dan tidak mengalami kendala, sehingga bisa digunakan.
“Kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometereologi kami tunjukan dengan pengecekan early warning system tanah longsor di dua Desa yang ada di Kabupaten Magetan,” kata Suban Wahyudiono kepada Bhirawa.
Dari hasil pengecekan, Suban mengaku EWS yang ada di Desa Gonggang mengalami kendala. Pihaknya pun memerintahkan tim dari BPBD Jatim untuk segera memperbaiki EWS tanah longsor yang ada di Desa Gonggang. Untuk EWS tanah longsor di Desa Ngancar, Suban mengaku berfungsi dengan baik.
“Untuk early warning system di Desa Gonggang akan secepatnya kita perbaiki. Sedangkan EWS di Desa Ngancar, Alhamdulillah berfungsi dengan baik,” jelasnya.
Masih kata Suban, pihaknya bersama Bupati mengarahkan masyarakat untuk kesiapsiagaannya dan waspada menghadapi bencana hidrometereologi. Sesuai arahan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Januari dan Februari 2020 di Jatim musim penghujan sudah merata.
Dan juga dari 38 Kota/Kabupaten di Jatim, lanjut Suban, dengan adanya SK Gubernur Jatim dan SK Siaga Darurat Bencana, maka sudah ada 18 Kabupaten yang sudah mengeluarkan SK Siaga Darurat Bencana hidrometereologi.
“Kedatangan saya ke Magetan, juga mendorong Bupati untuk segera siap siaga dengan mengeluarkan SK Siaga Darurat Bencana. Mungkin besok (hari ini) sudah ditindaklanjuti Buipati,” ungkapnya.
Suban menambahkan, ada beberapa tips untuk kesiagsiagaan menghadapi musim hujan yang berpotensi angin kencang, banjir ataupun tanah longsor. Bagi masyarakat, Suban mengaku kesiapsiagaan itu merupakan cara terbaik menjaga diri dan keluarga agar aman.
Adapun kiat-kiatnya, dikatakan Suban, yang pertama adalah mendengarkan stasiun cuaca dari BMKG maupun BPBD terkait adanya peringatan cuaca ekstrim. Dan dapat juga diakses melalui website BMKG maupun BPBD, atau juga melalui media sosial (medsos). Kedua, memperhatikan arahan Pemerintah setempat atau BPBD melalui media sosial maupun media massa, baik televisi, radio maupun cetak.
“Jika lokasi maupun daerah setempat rawan banjir dan longsor, maka perhatikan sistem peringatan dini yang tersedia di kantor-kantor Desa atau pintu-pintu air dan lereng-lereng,” imbaunya.
Pihaknya juga meminta meminta masyarakat untuk memotong dahan maupun ranting pohon disekitar yang sudah mati. Dengan harapan jika nantinya ada angin puting beliung tidak sampai menjatuhi rumah penduduk.
“Yang penting juga adalah tas siaga harus disiapkan. Sebab tas siaga itu isinya nantinya disi benda-benda berharga maupun surat atau dokumen berharga. Kalau terjadi apa-apa, maka bisa sekali ambil dan aman,” pungkasnya. [bed]

Tags: