Alas Purwo Biosfer Dunia

Alas PurwoSatu lagi (hutan) taman nasional di Indonesia, dikukuhkan menjadi biosfer dunia. Taman Nasional Alas Purwo, diminta menjadi penyokong zat karbon untuk men-dingin-kan bumi. UNESCO (United Nations Educational Scientific And Cultural Organization) yang dibawahkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) sekaligus meminta Alas Purwo, sebagai laboratorium eko-sistem. Yakni aksi jaminan kelangsungan hidup fauna dengan dukungan flora yang memadai.
Ke-unik-an utama Alas Purwo, diantaranya, tidak terusik ulah (merusak) manusia. Hutan taman nasional itu seolah-olah memiliki “wibawa,” sejak lama dikenal angker, dengan berbagai cerita mistis. Selain juga dijaga oleh masyarakat sekitar, dengan ragam sosial yang unik pula. Misalnya, kehidupan yang rukun antara umat muslim dengan warga yang Hindu, di kampung yang sama. Di tengah hutan Alas Purwo, juga terdapat situs kerajaan Hindu. Konon petilasan Menak Jinggo.
Namun Alas Purwo, tetap terbuka untuk sektor ke-wisata-an, dengan penjagaan (dan pendampingan) ketat aparat jagawana. Sejak lama “ke-unik-annya” telah didengar di seluruh dunia. Tetapi infrastruktur menuju masih sangat terbatas. Sebagai taman nasional, juga belum disentuh manajemen memadai. Termasuk pengelolaan konservasi. Sehingga Alas Purwo, benar-benar asli alamiah. Karena itu akan dibangun jalan lempang (beraspal) di dalam hutan.
Selama ini telah terdapat jalan berbatu hingga tembus perairan pantai Grajagan, Plengkung, juga pantai triangulasi. Alas Purwo, memang dikelilingi pantai yang indah. Konon, itulah pantai paling indah dan paling menantang di dunia untuk berselancar. Hanya bagian barat (utara) yang bukan pantai, sebagai pintu masuk dari arah kota Banyuwangi. Jika ditarik garis lurus timur – barat, Alas Purwo sejajar dengan kawasan Kuta, di Bali.
Bukan hanya pantai yang indah bisa disuguhkan. Tetapi juga ke-aneka ragaman hayati lainnya. Di Alas Purwo terdapat burung yang paling cantik di dunia, dan berukuran besar pula. Yakni, merak hijau (pavo muticus), yang jantan panjangnya bisa mencapai 3 meter (setengahnya adalah ekornya yang sangat indah). Selain itu juga terdapat mamalia eksotis lain. Misalnya, kijang (muntiacus muntjak), macan tutul (panthera pardus), lutung (trachypithecus auratus), serta kera abu-abu (macaca fascicularis).
Alas Purwo, sitetapkan sebagai cagar biosfer dunia pada sidang UNESCO ke-28 di kota Lima (Peru), 20 Maret 2016. Sidang “International Coordinating Council ” (ICC) Program MAB (Man and The Biosphere) menetapkan sebagai Cagar Biosfer Blambangan, bersama hutan tetangganya. Yakni, Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Baluran. Seluruhnya seluas 679 ribu hektar. Itu meliputi perbatasan kabupaten Banyuwangi dengan tiga kabupaten lain (Jember, Situbondo, dan Bondowoso).
Biosfer dalam paradigma geo-fisiologi, eko-sistem global di suatu tempat yang menjamin kehidupan (nyaman) seluruh makhluk hidup. Tidak banyak tempat “ideal” yang bisa dinyatakan sebagai biosfer. Yang paling populer, adalah hutan Amazon, yang terbentang di sembilan negara di Amerika Selatan (diantaranya Brasil, Peru, Venezuela, Ekuador, dan Suriname). Iklim-nya persis di Indonesia, hujan tropis, yang menjanjikan kesuburan.
Biosfer, menjadi tanggungjawab PBB (melalui berbagai UNESCO) untuk dilestarikan. Kawasan biosfer merupakan “paru-paru” dunia, yang menyediakan 40% zat karbon. Selebihnya, zat karbon (yang menghasilkan lepasan oksigen) dihasilkan oleh hutan lindung, hutan rakyat, hutan kota, dan berbagai pohon yang ditanam. Termasuk jenis rerumputan. Syukur, di Indonesia masih terdapat 50 hutan taman nasional, menjadi pen-suplai oksigen.
Berdasar protokol (komitmen) Kyoto dan Konvensi Iklim di Bali, negara maju berkewajiban membayar suplai zat karbon. Sedangkan negara berkembang yang masih memiliki hutan cukup memadai, berhak menerima anggaran untuk pemeliharaan lingkungan. Indonesia dengan iklim hujan tropis, memiliki potensi sangat besar.

                                                                                                             ——— 000 ———

Rate this article!
Alas Purwo Biosfer Dunia,5 / 5 ( 1votes )
Tags: