Alat Pemantau Bromo Hilang Dicuri Maling

Alat-Pemantau-Aktivitas-Gunung-Bromo-Hilang-Dicuri-Maling.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Alat pantau aktivitas Gunung Bromo yang berada di lautan pasir kembali dicuri orang tak dikenal pada Kamis (30/3) dini hari. Beradasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Bromo, dalam 7 bulan terakhir, setidaknya sudah tiga kali terjadi pencurian.
Kepala PVMBG Pos Gunung Bromo, Ahmad Subhan, Minggu (2/4) menuturkan barang yang dicuri adalah regulator aki dan radio wireless. Alat ini berguna untuk mengirim data logger deformasi tubuh Gunung Bromo. Alat-alat deformasi yang terletak sekitar 500 meter dari bibir kawah Gunung Bromo dan searah dengan pos pantau.
Tak hanya mengambil alat-alat pantau deformasi, pencuri juga memotong kabel konektor untuk transmisi radio. Akibat kabel-kabel konektor transmisi radio yang dipotong-potong, koneksinya terputus-putus. “Saya tidak tahu persis kejadiannya, karena saya sendiri berada di Sinabung. Tapi memang betul alat-alat itu hilang dicuri dan dirusak,” ujarnya.
Pencurian alat pemantauan bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada tujuh bulan lalu, yakni Minggu 18/9/2016 alat yang sama juga hilang. Pun begitu juga di periode erupsi 2010 alat ini juga jadi sasaran maling. “Anehnya, pencurian tersebut selalu terjadi ketika Gunung Bromo tengah berada dalam fase erupsi. Ini bukan pertama kali, namun sudah berulangkali alat yang sama dicuri orang. Tapi alhamdulillah untuk seismometer selamat,” tutur pria yang akrab dipanggil Mbah Aan ini.
Pada erupsi 2010 lalu, alat pantau deformasi juga dicuri orang. Selain itu, VCO (Voltage Control Ocilator), kabel-kabel, baterai, dan panel surya. Saat iniĀ  tinggal ada alat cadangan untuk memantau Bromo. Padahal, sering sekali solar panel tertutup abu dan tak jalan sama sekali, tuturnya.
Pihaknya telah melaporkan kejadia ini ke pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), pemangku Adat Suku Tengger, Kepala Desa Ngadisari dan Polsek Sukapura. Akibat pencurian ini, PVBMG mengalami kerugian sekira Rp. 5 juta. “Kami sangat menyayangkan pencurian ini. Meski nilai kerugiannya kecil, tapi mempengaruhi proses pengamatan kami,” tandasnya.
Saat ini, erupsi Gunung Bromo dalam status waspada. Dengan jarak aman bagi warga dan wisatawan dalam radius 1 kilometer dari bibir kawah Bromo, harapnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan alat yang hilang adalah logger tiltmeter ts4200, POE, switch hub 8 port, regular solar panel, moxa serial to utp converter, looger gas sensor CO2, antena broadband, dan DC to DC converter. “Peralatan tersebut berada dalam satu box beton ukuran 1,5 x 2 meter dalam keadaan terkunci dan dilindungi pagar,” paparnya.
Ia mengatakan hilangnya alat pemantau itu dapat berdampak pada proses pemantauan aktivitas Gunung Bromo yang menggunakan metode deformasi dan geokimia tidak dapat dilakukan. “Tingkat ketelitian pemantauan Gunung Bromo menjadi berkurang dibandingkan dengan periode sebelumnya,” tambahnya. [wap]

Tags: