Alergi Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Alergi DebuSurabaya, Bhirawa
Sebagian orang menganggap alergi yang diderita anak merupakan hal wajar. Alergi dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
“Mungkin sebagian orang menganggap alergi adalah hal yang biasa dan tidak membahayakan. Padahal sebenarnya tidak boleh disepelehkan karena dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan anak-anak,” terang Dr dr Anang Endaryanto SpA(K), dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi  RSUD Dr Soetomo
Dijelaskan Anang, ada tiga jenis alergi yang sering dialami masyarakat, yaitu alergi terhadap makanan, debu rumah, dan bulu binatang. Dimana beberapa hal dapat menjadi pencetus alergi, seperti kedinginan, kepanasan, flu, berlari-lari, hingga pencetus psikis seperti marah atau menangis
.”Salah satu alergi yang banyak dialami khususnya anak-anak adalah alergi susu sapi. Oleh karenanya alergi harus dikenali dan ditangani secara dini, karena jika tidak, khususnya alergi makanan bisa mengganggu asupan nutrisi anak,” imbuhnya.
Menurutnya, nutrisi dan stimulasi adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam bentuk anak pada masa tumbuh kembang. Nutrisi yang tepat adalah nutrisi yang dapat mendukung tumbuh kembang optimal, namun harus dapat ditoleransi anak sesuai kondisi dan kebutuhan.
Namun ada beberapa nutrisi yang sebenarnya baik tapi tidak bisa ditoleransi karena resiko alergi. Oleh karenanya dibutuhkan intervensi nutrisi yang tepat bagi anak-anak dengan resiko laergi sehingga terhindar dari allergen pemicu, tetapi tetap memperoleh nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang.
Jika tidak tepat melakukan intervensi dan penanganan, dimana nutrisi yang seharusnya dibutuhkan tapi menyebabkan alergi dan dihentikan pemberiannya tanpa diganti akan berpengaruh pada kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang.
“Pengaruhnya bisa pada pertumbuhan fisik, motoric, bahkan psiko sosial anak sebagai dampak dari alergi yang mereka derita,” tegasnya.
AhliKesehatan dr. Hartoyo, SpA (K) mengaku, alergi pada anak bisa dikarenakan alergi susu sapi ataupun makanan tertentu. Susu adalah asupan pertama anak. Jika terbatas atau tidak ada Air Susu Ibu (ASI), biasanya bayi akan diperkenalkan dengan susu formula. Umumnya, susu formula akan berbahan dasar susu sapi.  Sayangnya, tidak semua anak memiliki toleransi atau daya tahan terhadap susu sapi. Alergi Susu Sapi (ASS) adalah suatu reaksi yang tidak diinginkan yang diperantarai secara imunologis terhadap protein susu sapi.
Gejala alergi susu bisa terjadi secara langsung setelah meminumnya, atau 7-10 hari kemudian. Tanda yang biasanya terjadi diantaranya, feses yang cair, kemungkinan mengandung darah, muntah, gelisah dan ditemukan ruam atau bercak merah pada kulit, refluks dan kolik. [dna]

Rate this article!
Tags: