Alergi Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak

AlergiSurabaya, Bhirawa
Banyaknya alergi yang menderita anak-anak harus diwaspadi oleh orang tua. Sebagai orang tua yang membawa riwayat alergi diharapkan lebih berhati-hati dalam menjaga anaknya. Orang tua dengan riwayat alergi akan memberikan dampak alergi kepada anaknya.
Menurut Dokter Spesialis Anak RSUD Dr Soetomo Dr dr Anang Endaryanto SpA(K), risiko alergi tersebut lebih besar lagi pada anak-anak dengan kedua orang tua memiliki riwayat alergi dan manifestasi sama, yaitu sebesar 60 hingga 80 persen. Dan resiko alergi tersebut membutuhkan penanganan sedini mungkin sehingga anak terhindar dari dampak jangka panjang alergi dan tidak berpengaruh atau menghambat tumbuh kembang mereka.
Dokter Spesialis Anak RSUD Dr Soetomo Dr dr Anang Endaryanto SpA(K), menuturkan, meski hanya salah satu dari kedua orang tua anak yang memiliki riwayat alergi, resiko anak mengalami alergi tetap ada, yaitu sebesar 20 hingga 30 persen. Bahkan jika kedua orang tua mereka tidak memiliki alergi, anak tatp berisiko alergi dengan persentase sebesar 5 hingga 15 persen.
“Mungkin sebagian orang menganggap alergi adalah hal yang biasa dan tidak membahayakan. Padahal sebenarnya tidak boleh disepelehkan karena dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan mereka,” terang dokter yang juga konsultan alergi imunologi.
Dijelaskan Anang, ada tiga jenis alergi yang sering dialami masyarakat, yaitu alergi terhadap makanan, debu rumah, dan bulu binatang. Dimana beberapa hal dapat menjadi pencetus alergi, seperti kedinginan, kepanasan, flu, berlari-lari, hingga pencetus psikis seperti marah atau menangis.
“Salah satu alergi yang banyak dialami khususnya anak-anak adalah alergi susu sapi. Oleh karenanya alergi harus dikenali dan ditangani secara dini, karena jika tidak, khususnya alergi makanan bisa mengganggu asupan nutrisi anak,” imbuhnya.
Menurutnya, nutrisi dan stimulasi adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam bentuk anak pada masa tumbuh kembang. Nutrisi yang tepat adalah nutrisi yang dapat mendukung tumbuh kembang optimal, namun harus dapat ditoleransi anak sesuai kondisi dan kebutuhan. Namun ada beberapa nutrisi yang sebenarnya baik tapi tidak bisa ditoleransi karena resiko alergi. Oleh karenanya dibutuhkan intervensi nutrisi yang tepat bagi anak-anak dengan resiko laergi sehingga terhindar dari allergen pemicu, tetapi tetap memperoleh nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang.
Jika tidak tepat melakukan intervensi dan penanganan, dimana nutrisi yang seharusnya dibutuhkan tapi menyebabkan alergi dan dihentikan pemberiannya tanpa diganti akan berpengaruh pada kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang. “Pengaruhnya bisa pada pertumbuhan fisik, motoric, bahkan psiko sosial anak sebagai dampak dari alergi yang mereka derita,” tegasnya. [dna]

Rate this article!
Tags: