Aliansi Relawan Santri Jatim Kecam Fahri

20140702_131409_20140702_joko-widodoSurabaya, Bhirawa
Aliansi Relawan Santri mengecam pernyataan Fahri Hamzah politisi PKS yang mengatakan sinting pada Jokowi. Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo berencana menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri.
“Pernyataan Fahri itu mendapat reaksi keras dengan adanya pembakaran foto Fahri.Hamzah. PBNU menyesalkan pernyataan sinting sangat kasar yang dilontarkan anggota DPR, politisi dari partai yang mengaku Islam,” kata Adnan Anwar Wakil Sekjen PBNU yang diklarifikasi lewat telepon genggamnya, Rabu (2/7).
PBNU menilai pernyataan Fahri merupakan ungkapan dari stigma ketidaksukaan Fahri dan partainya terhadap kelompok santri, pesantren, dan para kyai. Menurut dia, Fahri tidak memahami peran santri dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. PBNU menilai ide peringatan hari santri secara nasional adalah ide rasional.
“Hari batik saja diperingati, mengapa hari santri tidak? Santri merupakan elemen penting negara. Fahri kurang ajar. Kami menolak keras cara-cara stigmatisasi Fahri Hamzah,”katanya.
Sikap Fahri dinilai menyerang kalangan pesantren. Stigmatisasi yang dilontarkan Fahri tersebut akan direspon keras. “Kami meminta Fahri meminta maaf  ke pesantren. Kalau tidak, kami khawatir ini bisa jadi ada banyak perlawanan keras di bawah,” ujarnya.
Aliansi Relawan Santri menegaskan kalangan pesantren tidak mau menzholimi dan dizholimi pihak lain. “Kami juga punya batas kesabaran. Ini jelas menghina pesantren dan santri. Tanpa pesantren, revolusi mental, pendidikan masyarakat juga tidak berjalan,” katanya.
Liga Muslim Indonesia juga mengecam pernyataan Fahri. Politisi Fahri Hamzah sama sekali tidak mencerminkan sikap politik partai Islam. “Ini menistakan peran para kyai dan pesantren. Saudara Fahri harus mencabut pernyataannya dan meminta maaf pada para kyai dan ulama. Ini merupakan sikap untuk mengeliminir pesantren,” kata Fuad Chozin, Ketua Bidang Advokasi Liga Muslim Indonesia.
Aliansi Santri menuntut Fahri Hamzah menyatakan permintaan maaf secara terbuka pada para kyai. Ungkapan sinting dari mulut Fahri merupakan cerminan dari sikap politisi sekaligus wakil rakyat yang angkuh.
“Saya sesalkan.pernyataan ini keluar dari kader PKS. Pernyataan Fahri sangat emosional. Pernyataan politisi yang tidak bijak,” ungkapnya.
Padahal, dia melanjutkan, Jokowi buat terobosan dengan adanya ide untuk memperingati hari santri. Pernyataan Fahri yang tidak terkontrol dikhawatirkan menimbulkan gejolak di kalangan pesantren. “Dalam dua hari ke depan, harus ada permintaan maaf. Jaminan keharmonisan demokrasi di bulan.suci.ramadhan tergantung saudara Fahri sendiri,” pungkasnya. [cty]

Tags: