Aliya Terus Berlatih dan Asah Kemampuan Diri

Aliya Arindhita Al Arief atlet selam andalan kota Probolinggo.

Probolinggo, Bhirawa
Aliya Arindhita Al Arief, atlet selam andalan Kota Probolinggo berhasil tampil impresif di ajang Kejurnas Gubernur Jatim Cup di Surabaya. Dalam ajang yang digelar 1-2 Desember lalu itu, ia berhasil meraih satu emas dan satu perak.
Dalam ajang yang digelar di kolam renang KONI Jatim itu, Aliya berhasil meraih medali emas di nomor 200 meter surface putri. Sementara perak diraih dari nomor 100 meter bifin putri.
“Di kejurda yang digelar April tahun kemarin, Aliya hanya meraih perak. Berarti, ia mengalami peningkatan besar. Porsi latihannya selama ini juga berhasil,” Anang Susanto, Binpres POSSI (induk cabor selam) Kota Probolinggo, Rabu (17/1) kemarin.
Di ajang kejurnas sendiri, jelas Anang, jajaran pelatih POSSI tak memberi Aliya target muluk-muluk. Aliya hanya ditarget masuk 10 besar. Namun, Aliya mampu menjawab keraguan dengan prestasi mentereng.
Di ajang Kejurnas sendiri, POSSI Kota menurunkan 21 atlet. Mereka turun di nomor 50 meter, 100 meter, 200 meter, 400 meter, 800 meter bifin. Selanjutnya, nomor 50 meter, 100 meter, 200 meter, 400 meter, 800 meter surface. Rata-rata tiap atlet turun di 5 nomor. Namun, dari 21 atlet itu, hanya Aliya yang mampu bersinar dengan meraih medali. 20 atlet lainnya harus pulang tanpa membawa medali. “Banyak pendatang baru di kejurnas tahun ini, seperti DKI. Jakarta. Tapi, lawan yang paling berat, Kabupaten Banyuwangi,” aku Alia.
Dengan hasil yang diraih Aliya berharap bisa memacu atlet lainnya. Selain itu, ia juga berharap Pemkot melalui KONI setempat bisa menambah sarana dan prasarana untuk menunjang latihan atlet-atletnya.
“Tahun 2018, sejumlah atlet akan naik KU (kelompok usia), sehingga alat latihan di nomor surface dibutuhkan,” harapnya.
Dirinya enggan menurunkan intensitas latihan karena dikhawatirkan dapat merusak pola latihan yang selama ini dilakukan. Selama ini selam latihan tiga kali sehari. Latihan teknik di pagi hari, serta penguatan fisik di siang dan sore hari.
“Saya tidak mau mengurangi jadwal latihan. Sebab, ini bisa mengganggu kebugaran kami yang selama ini dijaga. Dirinya tidak khawatir kelelahan karena kebiasaan untuk tak mengubah jadwal latihan, puasa juga telah dilakukannya sejak beberapa tahun terakhir. Selama itu pula, saya tak mengalami kendala berarti,” jelasnya. Meski demikian, untuk menjaga kondisi, dirinya tetap memberikan suplai vitamin secara rutin.
“Selama ini kami mendapatkan suplai vitamin dari KONI. Ini sebagai langkah antisipasi untuk menjaga kondisi. Tak mengherankan apabila selam begitu intensif dalam meningkatkan performanya,” tambahnya. [wap]

Tags: