Alquran sebagai Penawar Hati

Drs H Choirul Anam Djabar

Drs H Choirul Anam Djabar

Oleh:
Drs H Choirul Anam Djabar
Ketua Jam’iyah Tilawatil Quran Provinsi Jatim

Ramadan adalah bulan Alquran, sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT: “Bulan Ramadan yang di dalamnya mulai diturunkannya Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan yang batil.” (QS Al Baqarah ayat 185).
Alquran bukanlah sebuah kitab biasa, melainkan kitab yang memiliki ragam dimensi. Alquran adalah firman Allah SWT dan firman ini diwahyukan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Alquran mengandung ajaran-ajaran dan pengetahuan-pengetahuan yang tinggi.
Alquran adalah kitab kehidupan dan penyempurna manusia. Alquran adalah kitab petunjuk. Alquran memiliki kekudusan dan nilai khusus yang terkandung di dalamnya.
Alquran, juga sebagai pengobat dan penawar hati. Allah SWT berfirman: “Dan Kami turunkan dari Alquran itu sesuatu yang menjadi obat (penawar hati) bagi orang-orang yang beriman”. (QS Al Isra ayat 82).
Suatu hari, seseorang datang kepada Ibnu Masud dan menceritakan bahwa ia sedang dilanda risau,  hatinya gelisah dan tidak tenteram. Ibnu Masiud menyarankan kepada orang itu agar mendatangi tiga tempat untuk menemukan obatnya.
Pertama, tempat orang membaca Alquran dengan memperhatikan dan mendengarkan baik-baik atau ia membaca sendiri Alquran itu dengan baik dan tartil. Kedua, agar mendatangi majlis talim atau tempat-tempat orang yang sedang menuntut ilmu, mendengarkan nasihat dan lain-lain.
Ketiga, agar datang ke tempat-tempat yang sunyi. Di sana ia dapat menyendiri dengan beribadah dan dapat merasakan manisnya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nasihat itu diikutinya lalu serta merta ia berwudhu dengan baik lalu mengambil Alquran dan dibacanya dengan khusyuk dan tawaduk.
Tak berapa lama kemudian, hatinya yang risau dan gelisah itu telah berubah menjadi tenang dan tenteram. Hilang segala rasa gundah dan gelisah. Maka benarlah bahwa obat hati itu ada lima perkara, yaitu membaca Alquran dengan kepahaman, mendekati orang soleh, bangun malam untuk beribadah, mengurangi makan dan menghadiri majelis ilmu. *

Rate this article!
Tags: