Alumni Universitas Muhammadiyah Malang Tak Boleh Berhenti Belajar

Kota Malang, Bhirawa
Kepala Badan Litbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Ir. Totok Suprayitno, Ph. D. pada orasi ilmiahnya di perhelatan wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ke-92 periode II menyebut, para wisudawan yang lulus hari ini tidak boleh berhenti belajar pasca diwisuda. Akan tetapi harus kembali belajar. Terlebih dalam menghadapi fenomena ketidakpastian di era disrupsi ini.
“Saat ini dunia sedang berubah, beberapa sektor pekerjaan mulai ditinggalkan. Oleh karena itu lulusan perguran tinggi dituntut untuk belajar mencari peluang di lingkungan sekitarnya,” sebutnya, Sabtu (27/4). Perhelatan ini juga dihadiri Ketua Badan Pembina Harian UMM, Prof. H. A. Malik Fadjar, M.Sc., serta perwakilan Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag.
Lebih jauh Totok menyebut, di era disrupsi banyak pekerjaan tradisional yang bersifat manual, berulang dan rutin mulai ditinggalkan. Padahal, sambungnya, banyak universitas yang mempersiapkan lulusannya untuk menjadi pekerja rutin. Sehingga saat ini universitas harus mampu memberikan bekal pada lulusannya, berupa kemampuan beradaptasi, memecahkan solusi, komunikasi, serta kolaborasi.
“Saya yakin lulusan Universitas Muhammadiyah Malang sudah mempunyai kapasitas, keterampilan dan karakter sebagai pembelajar. Jika hari ini anda lulus, dan besok Anda berhenti belajar, lusa Anda akan menjadi manusia yang tak terpelajar. Jadi, mulailah untuk belajar,” tuturnya dihadapan 1270 wisudawan dari program Pendidikan Doktor (S3), Magister (S2), Sarjana (S1), Diploma Tiha (D3), dan Profesi.
Sementara, Malik Fajar yang juga Anggota Dewan Presiden (Wantimpres) Republik Indonesia dalam sambutannya turut bangga terhadap kemajuan UMM. UMM terus berikhtiar dan berusaha menghasilkan generasi baru yang tangguh, cerdas, dan mampu berperan di lingkungan kehidupan sosial kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan. Yakni melalui pengabdian dan inovasi yang dilahirkannya.
Sementara itu, Rektor UMM, Fauzan mengatakan UMM terus berpegang teguh pada semboyan UMM, “Dari Muhammadiyah untuk Bangsa”. Sebagai upaya mewujudkan komitmen itu, menurut Fauzan, lulusan UMM harus mengambil peran strategis dan menebarkan manfaat untuk kepentingan masyarakat. Jadilah manusia yang luar biasa. Itulah cara untuk mengantarkan hidup kita menjadi bermanfaat,” tegasnya. [mut]

Tags: