Alun-alun Kota Batu Jadi Tempat Ngabuburit

Alun-alun Batu yang menjadi tempat ngabuburit (supriyanto/bhirawa)

Alun-alun Batu yang menjadi tempat ngabuburit (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, Bhirawa
Ramadan tidak lepas dari budaya ngabuburit, sebuah kegiatan yang dilakukan masyarakat saat menunggu buka puasa. Alun alun Kota Wisata Batu merupakan tempat favorit bagi warga kota dingin tersebut untuk ngabuburit. Seperti apakah ngabuburit di tempat ini?
Sejak zaman dahulu Alun alun merupakan tempat yang berada di pusat kota. Di tempat itu biasanya dekat dengan ibadah seperti masjid. Juga ada ruang yang luas untuk berkumpulnya banyak orang.
Nah, seperti itulah yang ada di Alun- alun kebanggaan warga kota wisata Batu ini. Bahkan Alun-alun yang perwajahannya sudah ditata sangat cantik menjadikan tempat ini sebagai salah satu tujuan wisata favorit bagi warga kota maupun wisatawan.
Demikian juga saat menjelang buka puasa, warga kota apel ini tampak memadati Alun-alun sembari menunggu adzan Magrib berkumandang. Apalagi di sekitar Alun-alun banyak pedagang makanan dan minuman yang menyajikan menu yang menggoda.
Nurul, salah satu warga jalan Panderman yang berada di sisi Timur Alun-alun mengaku sengaja menghabiskan waktu untuk menunggu berbuka di tempat tersebut. Karena selain tempatnya nyaman untuk bersantai bersama anak dan suami sembari duduk-duduk atau jalan-jalan santai, juga banyak pilihan untuk mencari menu makanan minuman untuk berbuka puasa. Apalagi di sisi Utara Alun-alun ada masjid An Nur yang begitu megah.
“Sejak 3 tahun terakhir tempat ini selalu menjadi pilihan utama ngabuburit. Kalau sudah di Alun-alun waktu seakan begitu cepat,” katanya.
Hal senada diungkapkan Rio Hendra yang saat itu datang bersama istri dan dua anaknya. Bagi bapak satu ini, memilih Alun-alun sebagai tempat ngaburit ini cocok bagi keluarga. “Anak anak bisa main dengan aman. Orang tua juga bisa santai pula,” kata pria penggemar mobil tua ini.
Alun-alun ini  dikelola oleh  Panca Karya Bakti, perusahaan yang didirikan oleh empat organisasi masyarakat (Ormas) yakni Pemuda Pancasila (PP),  Pemuda  Panca Marga (PPM), Forum Komunikasi Pemuda Pemudi Purnawirawan Indonesia (FKPPI) dan Legiun Veteran (LVRI) Kota Batu ini, dipimpin oleh Andri Israwan.
Walau dikelola swasta namun obyek wisata ini  tetap dalam pengawasan   instansi  teknis di lingkup Pemkot Batu, yaitu Dinas  Cipta Karya dan Tata Ruang.   Pengelolaan yang  teratur  dengan tingkat pengawasan yang cukup tinggi membuat pengunjung akan merasa nyaman.
Kebersihan sangat dijaga di tempat ini.  Papan bicara peringatan untuk  tidak membuang sampah sembarangan terpajang di sudut-sudut alun-alun. Tong sampah,  basah dan kering sudah disiapkan oleh pengelola di beberapa  sudut. Ada dua warna, kuning dan merah.
Untuk pengunjung yang ingin merokok pun disiapkan smoking area di luar alun-alun.  Jangan harap bisa merokok di dalam areal taman itu. Pengamen, penjual asongan  dan pengemis tidak diperkenankan masuk.  Petugas  keamanan  pengelola siap  menegur pengunjung yang melanggar aturan.
Jangan pula berharap bisa memetik bunga yang banyak tumbuh mekar di  taman menginjak rumput. Memasukkan anggota tubuh ke dalam kolam air mancurpun dilarang.
“Kami selalu berupaya memberikan pelayanan senyaman mungkin kepada setiap pengunjung. Sebab alun-alun ini   tidak hanya dikunjungi masyarakat Kota Batu saja. Tapi wisatawan luar pun banyak yang berkunjung,”  jelas Kirun alias Suyono, Ketua Keamanan Alun-alun Batu.
Alun-alun KWB yang diresmikan awal Mei 2011 oleh Walikota Batu,  Eddy Rumpoko tersebut menjadi tempat yang sangat ramah bagi anak dan ibu-ibu karena steril dari asap rokok. Tempat bermain bagi anak tersedia cukup banyak.
Keasrian, kenyamanan dan keteraturan Alun-alun Kota Batu menjadikan tempat ini begitu terkenal. Tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi sampai ke manca negara. Sehingga wajar banyak daerah yang meniru kota Batu dengan menata ulang perwajahan alun-alunnya.
Setiap hari jumlah pengunjung diperkirakan mencapai 1.000 orang pada hari libur biasa, Sabtu dan Minggu. Jika libur sekolah bisa mencapai 5.000-an orang sehari, dari pagi sampai tengah malam.  (sup]

Tags: