Alun-alun Mewah, Infrastruktur Rusak Parah

Tanaman pisang berjajar di jalan sepanjang 1,2 km di Dusun Pengkol Desa Ngrami Kecamatan Sukomoro yang rusak parah, Senin (15/2). [ristika]

Tanaman pisang berjajar di jalan sepanjang 1,2 km di Dusun Pengkol Desa Ngrami Kecamatan Sukomoro yang rusak parah, Senin (15/2). [ristika]

Nganjuk, Bhirawa
Proyek Alun-alun Nganjuk yang menelan dana hingga Rp 3,71 miliar dan baru selesai pembangunannya nampak mewah dan megah. Hal ini sangat kontradiksi dengan kondisi infrastruktur jalan di sejumlah wilayah Kabupaten Nganjuk yang rusak parah.
Tengok saja kondisi jalan dari Kecamatan Sukomoro menuju Kecamatan Gondang sejauh 10 km yang berlubang dan bergelombang. Kemudian jalan dari Kecamatan Pace menuju Kecamatan Tanjunganom sepanjang 12 km yang banyak berlubang hingga mengakibatkan banyak warga celaka.
Kemudian jalan dari Kecamatan Tanjunganom menuju Kecamatan Prambon yang jaraknya sekitar 10 km juga terdapat ribuan lubang menganga menunggu untuk diperbaiki. Tetapi sudah ratusan warga celaka, belum juga ada langkah nyata Pemkab Nganjuk untuk melakukan perawatan jalan.
Keresahan masyarakat akan buruknya infrastruktur ditunjukkan oleh warga Dusun Pengkol Desa Ngrami Kecamatan Sukomoro. Jalan yang melintas di Dusun Pengkol sepanjang 2,2 km rusak parah, sehingga warga setempat terpaksa menanam pohon pisang di tengah jalan tersebut.
Menjadi jalur perekonomian warga Dusun Pengkol Waung, jalan sepanjang 2,2 km tidak pernah dilakukan perbaikan sejak  2010 silam. Karena itu, kondisi jalan di Dusun Pengkol sangat becek dan berlumpur jika musim hujan seperti saat ini. Jika tidak berhati-hati saat mengendarai motor saat melintas di jalan Dusun Pengkol, maka akan tergelincir dan jatuh.
Karena jalan penghubung antar desa ini sudah rusak lebih dari lima tahun, maka warga nekat menanami pohon pisang. Padahal warga mengandalkan jalan tersebut sebagai satu – satunya penghubung antara Dusun Pengkol dengan Desa Ngrami dan desa-desa sekitarnya.
Menurut Arbayana anggota DPRD Nganjuk yang juga warga Dusun Pengkol, tuntutan warga kepada pemerintah sangat sederhana, yakni segera memperbaiki jalan desa tersebut. Bagi anak-anak sekolah jalan tersebut merupakan satu-satunya akses menuju SMPN Sukomoro dan SMAN  Sukomoro. “Jalan desa ini juga sebagai akses perekonomian warga, ketika jalan rusak warga bingung akan menjual hasil buminya, padahal warga sini juga tertib bayar pajak,” ujar Arbayana.
Lebih lanjut Arbayana mengungkapkan alasan warga yang nekat menanam pohon pisang di tengah jalan Dusun Pengkol. Di mana, warga telah berkali-kali mengusulkan pembangunan jalan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan hingga kabupaten. Namun, hasilnya belum juga mendapat respon positif dari satuan kerja terkait. “Ini salah satu ungkapan kekecewaan warga, karena jalan penghubung desa ini rusak namun tidak segera diperbaiki,” terang Arbayana. [ris]

Tags: