Alun-alun Sidoarjo Jadi Cangkrukan Pecandu Narkoba

Supriyanto

Supriyanto

Sidoarjo, Bhirawa
Alun-alun Sidoarjo juga dijadikan tempat cangkrukan sejumlah pecandu Narkoba. Baru-baru ini, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo menemukan dan menangkap, saat berada di paseban Alun-alun Sidoarjo.
Menurut Supriyanto, memang benar mereka berdua kini sudah dikirim ke SPN Mojokerto untuk dilakukan rehabilitasi Narkoba. Penangkapan dan merehabilitasi dua pecandu Narkoba ini, atas informasi dari keluarga mereka. Sesuai aturan proses rehabilitasi Narkoba ini, akan dilakukan selama tiga bulan.
Kedua pemuda yang masih menganggur itu, selama ini mengaku memakai pil dobel L dan sabu-sabu. Saat memakai obat terlarang itu, biasanya dilakukan di rumah mereka. Sehingga orang tua mereka meminta bantuan BNN Sidoarjo untuk melakukan penindakan dan melakukan rehabilitasi pada mereka.
BNN Sidoarjo, lanjut Supriyanto, juga telah memberangkatkan dua pecandu Narkoba lagi lain, yang posisinya juga masih pengangguran. BNN Sidoarjo merehalitasi mereka atas permohonan dari orang tua mereka. ”Kami menghimbua pada orang tua dan lainnya, kalau tahu anaknya, saudara sampai kecanduan Narkoba silakukan menghubungi BNN Sidoarjo untuk dilekukan rehablitasi, kami siap, biaya gratis semua ditanggung negara,” ujar Supriyanto menekankan.
Disampaikan mantan Kapolsek ini, para pecandu Narkoba itu lebih baik segera direhabilitasi, daripada nanti lebih dulu tertangkap polisi sehingga harus menjalani proses hukum. Para pecandu Narkoba memang lebih baik direhabilitasi, daripada dipenjara. Merehabilitasi pecandu Narkoba di tanah air juga sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo mulai tahun 2014 lalu. Karena pecandu Narkoba dianggap termasuk orang yang sedang sakit.
BNN Sidoarjo, lanjut Supriyanto, dalam waktu dekat juga akan memberangkatkan seorang pecandu Narkoba lagi untuk direhabilitasi. Untuk pecandu Narkoba asal Surabaya ini, kemungkinan akan diberangkatkan ke Lawang, Malang.
Kepada Bhirawa, mantan pecandu Narkoba berusia 43 tahun ini mengatakan, ia menjadi pecandu selama tiga tahun. Ia kini mengaku sadar dan ingin terbebas hidupnya dari kecanduan Narkoba. ”Gara-gara Narkoba, kehidupan saya hancur semua, bisnis saya yang ratusan juta hancur, rumah tangga saya juga hancur,” kata warga asal Wonocolo Surabaya itu.
Ia menceritkan, awalnya mencoba-coba memakai Narkoba, karena merasa sudah mampu segala-galanya. Sehingga mencari hiburan lain dengan mengkonsumsi sabu-sabu. Padahal pakai obat ini sebenarnya yang didapat hanya halunisasi saja, ada yang kalau tak pakai meresa tak pede, sehingga tidak bisa kerja,” kata bapak dua orang anak itu. [ali]

Tags: