Amankan Lebaran, PMK Intensifkan Petugas non Muslim

srikandi-PMK-surabaya1Surabaya, Bhirawa
Pengamanan kota dari bahaya kebakaran selama lebaran tahun ini tetap dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran(PMK) Surabaya. Salah satunya dengan mengintensifkan petugas non Muslim  untuk bertugas selama lebaran.
PMK Kota Surabaya, sudah menyiapkan petugas saat H-1 sampai hari Lebaran. Hal ini untuk mewaspadai potensi terjadinya kebakaran karena sebagian besar masyarakat meninggalkan rumahnya untuk mudik.
Kepala Dinas PMK Kota Surabaya, Chandra Oratmangun mengatakan, sudah menyiapkan pasukannya saat H-1 lebaran atau waktu takbiran hingga salat Idul Fitri 1435 H. pasukan ini yang beragama non muslim lebih intensif untuk siaga sehingga tidak mengganggu pelaksanaan ibadah.
” Di pos ini ada 15 petugas non muslim yang intens untuk siaga sampai lebaran. Sebaliknya waktu perayaan natal juga sebaliknya, dan ini sudah menjadi tradisi. Yang terpenting kita harus selalu waspada, karena musim ini sangat rentan untuk terjadi kebakaran,” terangnya ketika di temui Bhirawa di ruang kerjanya, Rabu (23/7).
Karena itu, kata dia, pembagian tugas pada jam-jam tertentu harus diatur dengan baik sehingga tidak merugikan satu sama lainnya. ” Pengaturan jadwal juga dipermantab, karena dalam waktu tertentu mereka juga perlu melaksanakan ibadah,” tambahnya.
Chandra menerangkan, total 17 pos strategis yang siap siaga dengan jumlah 47 mobil rescure sampai mobil air. Rinciannya, 5 pos UPTD, 13 pos pembantu dan 1 pos yang baru dibuka di pusat kota, tepatnya di Rusun Grudo. Dan kesembilan belas pos tersebut sudah cukup mengcover seluruh wilayah Surabaya.
” Kalau ke 17 pos ini tetap seperti biasa, yaitu sesuai jadwalnya masing-masing. Dan disini ada 3 sift masing-masing sift ada 6-7 petugas yang stanbay,” katanya.
Ia menegaskan, masyarakat harus mengecek kembali instalasi listrik sebelum meninggalkan rumah untuk mudik. Semua yang berhubungan dengan hubungan arus listrik harus di cek kembali.
” Pastikan tidak ada arus listrik dan kabel yang tertancap di steker/stop kontak, apalagi saat ini musim kemarau jadi untuk mengantisipasinya setiap masyarakat yang akan meninggalkan rumah untuk mudik harus mengecek kembali. Apalagi kasus paling banyak ialah konsleting, jadi pakailah listrik secara bijak,” tegasnya.
Dari catatan PMK Kota Surabaya per Januari sampai Juli 2014 ada 143 terjadi kebakaran di wilayah Surabaya. [geh]

Tags: