Amankan Nataru, Butuh Sinergi dan Partisipasi

Dari kiri Aster Kodam V Brawijaya Kol Inf Singgih Pambudi Arinto, Kabid Angkutan dan Keselamatan Jalan Dishub Jatim Serlita, Kabag Ops Polda Jatim AKBP Juli Setiadi, Kepala Bakesbangpol Jatim Drs ec Jonathan Joedianto, MMT saat acara talkshow.

Bakesbangpol Jatim Waspadai Hoaks dan Ancaman Terorisme
Surabaya, Bhirawa
Gangguan keamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berasal dari penyebaran hoaks (berita bohong) dan ancaman terorisme menjadi perhatian serius Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jatim. Kewaspadaan ini disampaikan Kepala Bakesbangpol Jatim Drs Ec Jonathan Joedhianto MMT saat ditemui Bhirawa seusai Talkshow Antisipasi Gangguan Keamanan dan Ketertiban Umum pada perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, akhir pekan kemarin. Di luar dua hal tersebut, lanjut Jonathan ada persoalan keselamatan lalu lintas, narkoba, minuman keras maupun tawuran yang juga harus diantisipasi.
Begitu luasnya cakupan spektrum persoalan yang harus diwaspadai menjelang Nataru ini, sinergi segenap stakeholders dan partisipasi masyarakat menjadi kunci untuk mengatasinya. Apalagi, lanjut Jonathan momentumnya juga bersamaan dengan liburan sekolah dan cuti bersama. Sehingga bukan hanya fokus pada perayaan Natal dan tahun baru saja tetapi juga kenyamanan warga yang hendak mudik atau yang ingin mengunjungi objek wisata.
“Prinsipnya kami ingin menghadirkan suasana Nataru yang aman dan nyaman,” jelas Jonathan. Selain gangguan keamanan, Pemerintah Jatim juga menjamin layanan publik khususnya rumah sakit siap memberi pelayanan masyarakat. Bukan itu saja, Pemprov Jatim juga memastikan kebutuhan bahan pangan seperti beras, minyak, telur selama Nataru akan tersedia dan mencukupi.
“Kita ingin masyarakat bisa melewati Nataru dengan damai,” jelas pejabat yang pernah jadi Pj Bupati Sidoarjo ini.
Perhatian terhadap ancaman hoaks dan potensi terorisme juga diungkapkan Kepala Bagian Kerja sama Biro Operasional Polda Jatim AKBP Juli Setiadi. Menurut Juli, persoalan hoaks terbukti sudah banyak mengakibatkan kebersamaan terganggu. Oleh karena itu, segenap umat beragama diharapkan untuk tidak mudah tersulut oleh berita-berita yang berseliweran di media sosial.
“Saya berharap para tokoh agama ikut menciptakan suasana yang adem ayem. Mari kita gelorakan jiwa toleransi sesama umat beragama,” ungkap Juli penuh harap. Terkait ancaman terorisme, Juli juga mengakui bahwa ada perubahan tren aksi terorisme yang terjadi akhir-akhir ini.
“Kalau sebelumnya aksi terorisme dilakukan secara berkelompok dan terstruktur dengan memanfaatkan jaringan. Maka hari ini aksi terorisme bisa dilakukan secara perseorangan alias sendirian (lone wolf). Ini yang membuat aksi terorisme bisa terjadi dimana saja,” jelas Juli. Masyarakat jelas Juli, hendaknya jeli dan waspada dengan lingkungan sekitarnya.
“Kalau ada perilaku warga di sekitarnya yang aneh-aneh dan mencurigakan silakan laporkan pada aparat keamanan,” tegas Juli. Lebih lanjut menurut Juli, dalam mengamankan lingkungan, masyarakat hendaknya juga menjadi pelaku setidaknya mengamankan diri dan keluarganya. Secara khusus, Juli menjelaskan bahwa proses pengamanan yang dilakukan Polda Jatim sudah terkonsep secara utuh. Termasuk dalam menyambut Nataru ini, Polda Jatim sudah menyiapkan Operasi Lilin 2020 yang berlangsung sejal 23 Desember hingga 1 Januari 2020.
“Operasi ini meng-cover semua kegiatan masyarakat dengan melibatkan TNI, Bakesbangpol, Satpol PP, Pramuka dan sebagainya,” jelas Juli lagi.
Kesiapan untuk menciptakan suasana Nataru yang aman dan damai juga disampaikan Asisten Teroterial Kodam V Brawaijaau Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto. Menurut Singgih, pihaknya terus melakukan sinergi dan kolaborasi dengan segenap stakeholders khususnya aparat keamanan Polri untuk memberi kenyamanan kepada masyarakat.
“Kodam V Brawijaya juga mengaktifkan posko-posko yang ada di Kodim-kodim hingga Koramil,” jelas Singgih. Terkait dengan pemantauan, Kodam juga mengaktifkan Kobra (Komunikasi Brawijaya) yang berupa command center untuk memantau posko di seluruh wilayah Jatim.
“Dari 29.000 personel TNI aktif, kita kerahkan 5200 personel yang khusus untuk Nataru kali ini,” jelas Singgih. Selain itu pihaknya bersama Polri juga aktif melakukan pratroli ke tengah tengah masyarakat.
“Kami ingin masyarakat bisa tenang karena aparat keamanan akan selalu berada di tengah-tengah mereka,” tegas Singgih lagi. [why]

Tags: