Ambisi Tembus Puncak Bromo di Audax 2015

BUpati Jember, MZA Djalal bersama rombongan saat tiba di Kawasan Gayungsari Kebonsari Surabaya setelah menempuh perjalanan 210km dari Jember.

BUpati Jember, MZA Djalal bersama rombongan saat tiba di Kawasan Gayungsari Kebonsari Surabaya setelah menempuh perjalanan 210km dari Jember.

Jember, bhirawa
Senyum mengembang dari wajahnya yang terlihat lusuh, baju berwarna hitam terlihat basah oleh keringat bercampur air hujan yang sempat mengguyur di daerah Sidoarjo. Namun dengan sisa tenaga ia bersama rombongan terus mengayuh sepeda untuk bisa mencapai finish.
Saat di Bundaran Waru, kecepatan para rider dari Jember itu terus menambah kecepatan, karena finish di Wisma Daerah Jember di Jalan Gayungsari Surabaya tinggal sekitar 5km lagi.
Begitu tiba di finish, senyum puas langsung mengembang dari bibirnya, Bupati Jember, MZA Djalal yang baru saja menempuh perjalan 210km dari Jember ke Surabaya dengan menggunakan sepeda kesayangan merk Pinarello berwana hitam. “Alhamdulillah kami tiba dengan selamat, terimakasih semuanya,” katanya begitu turun dan disambut beberapa rekannya termasuk Kepala Balitbang Jatim, Priyo Darmawan yang turut hadir di Wisma Daerah Jember, Minggu (22/3).
Bagi Djalal, nggowes jarak jauh bukanlah hal yang baru karena pria kelahiran Jember 1956 sudah pernah mengikuti lomba Audax, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Surabaya-Banyuwangi, kemudian pada 11 April nanti ia juga akan beradu cepat dengan peserta lain di Audax Surabaya-Bromo dengan jarak tempuh sekitar 100km. “Ini latihan sebelum mengikuti Audax Bromo 2015, sekalian menghadiri undangan rekan-rekan wartawan Olahraga di Siwo Award besok (hari ini),” katanya.
Pada Lomba Sepeda Audax Bromo 2015, Djalal berambisi untuk bisa menempuh finish yang ada di puncak Bromo secepat mungkin, karena sistem lomba Audax ini panitia memberikan batasan waktu untuk mencapai garis finish. “Semoga catatan waktu lebih baik dari Audax tahun lalu,” katanya.
Lebih lanjut ia juga mendorong agar masyarakat khususnya para pemuda untuk melakukan aktifitas olahraga agar memiliki tubuh yang kuat dan sehat. Sebab Indonesia sangat membutuhkan SDM yang memiliki tubuh bugar untuk membangun negara. “Mosok kalah karo aku yang sudah umur 58, tapi iso sepedaan (Masak kalah sama saya yang sudah berusia 58 tahun, tapi masih bisa bersepeda) Jember-Surabaya),” kata Djalan yang juga mantan Ketua Umum Persatuan Gulat Seluruh Indonesai (PGSI) Jatim itu.
Sementara itu Ketua Jember Cycling Community, Achmad Sudiono menjelaskan, rombongan berangkat dari Pendopo Kabupaten Jember pukul 5.30 Wib, kemudian tiba di Lumajang pukul 8.00. Setelah itu istirahat di daerah Pasuruan untuk makan dan salat pukul 12.15. “Setelah itu langsung menuju Surabaya dan tiba pukul 16.00 WIB,” kata Achmad Sudiono.
Lebih lanjut ia menjelaskan, banyak rintangan yang harus dihadapi rombongan, seperti terik matahari yang cukup panas, kemudian kemacetan di daerah Pasuruan, setelah itu hujan deras saat memasuki Porong Sidoarjo. “Tapi syukurlah kita bisa menempuh perjalan tepat waktu dan selama perjalanan fisik Pak Djalal cukup bagus,” katanya.
Sedangkan Kepala Balitbang, Priyo Darmawan mengaku kagum dengan fisik MZA Djalal yang mampu menempuh jarak 210km. “Saya rasa beliau satu-satunya kepala daerah di Indonesia yang sanggup bersepeda dengan jarak begitu jauh,” katanya.
Sementara itu, dalam acara Anugerah Olahraga 2014 yang digelar Sie Wartawan Olahraga – Persatuan wartawan Indonesia (SIWO PWI) Jawa Timur nanti, Kabupaten Jember akan dinobatkan sebagai Kota/Kabupaten Peduli Olahraga.
Sebelum menetapkan Jember sebagai peraih penghargaan kategori Kota/Kabupaten Peduli Olahraga 2014, tim SIWO PWI sudah mendatangi langsung Jember untuk melihat perkembangan olahraga di wilayah seluas , “Selama 2014, Kabupaten Jember menunjukan kepedulian tinggi terhadap dunia olahraga, ” ujar Ketua SIWO PWI Jatim, Arief Sosiawan.
Salah satu gebrakan Jember adalah mewujudkan kompleks olahraga bernama “Jember Sport Garden”, beberapa terobosan sempat dilakukan Bupati Jember MZA Djalal. Diantaranya, memasukan cabang olahraga pencak silat di kurikulum sekolah dan juga menjadi tuan rumah Kejurnas Gulat, Oktober lalu, “Jarang ada kabupaten berani melakukan hal serupa. Kita sangat apresiasi apa yang dilakukan beliau, ” ujarnya.
Selain Jember dinobatkan sebagai Kota/Kabupetan Peduli Olahraga, beberapa kategori penghrgaan juga akan diberikan kepada atlet, pelatih, instansi dan tokoh-tokoh olahraga yang memberikan sumbangsih besar terhadap perkembangan dunia olahraga baik di Jatim maupun nasional. “Kegiatan ini rutin kita lakukan  setiap tahun dalam sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Pers Nasional,” tandasnya. [wwn]

Tags: